Kemenhub Minta Tes Acak Covid Diperbanyak Saat Arus Balik

KPCPEN | CNN Indonesia
Rabu, 12 Mei 2021 11:40 WIB
Kemenhub akan memperbanyak tes acak Covid-19 kepada pengendara motor dan kendaraan pribadi di periode arus balik mendatang, khususnya pada H+3 dan H=7 Lebaran.
Kemenhub akan memperbanyak tes acak Covid-19 kepada pengendara motor dan kendaraan pribadi di periode arus balik mendatang, khususnya pada H+3 dan H=7 Lebaran. (Foto: CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perhubungan berupaya mengantisipasi potensi lonjakan Covid-19 di masa Lebaran 2021 dengan memperbanyak tes acak kepada para pemudik. Dengan demikian, penularan di kampung halaman dapat diminimalisasi.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan, dalam melaksanakan aturan peniadaan mudik, pemerintah akan tetap mengedepankan pendekatan humanis dan persuasif. Ketika terjadi penumpukan yang sulit dikendalikan, kepolisian melakukan diskresi agar di titik selanjutnya bisa dilakukan penyekatan.

"Kita juga akan melakukan random testing, sebagai upaya meminimalisasi potensi penularan di kampung halaman," ujar Adita, Selasa (11/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada masyarakat yang sudah sampai di kampung halaman, Adita meminta agar tak segan melakukan karantina dan menerapkan protokol kesehatan. Ia juga mengingatkan bahwa tak semua daerah memiliki kelengkapan fasilitas kesehatan yang sama.

"Kalau bisa melakukan tes antigen mandiri. Jangan sampai pemudik membawa virus dan membahayakan keluarga yang ada di kampung halaman," kata Adita.

Lebih lanjut, juga diusulkan untuk menambah volume dan titik-titik lokasi tes acak sebagai tindak antisipasi pada periode arus balik, utamanya di H+3 dan H+7 Lebaran. Diharapkan, tes yang difokuskan kepada pengendara motor dan kendaraan pribadi lain itu dapat meminimalisasi penyebaran Covid-19 pascaLebaran.

Adita mengakui usulan tersebut tak mudah diterapkan, namun harus dilakukan demi #kesehatanpulihekonomibangkit. Sehingga langkah paling bijak yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan tidak mudik, mengurangi mobilitas, dan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. 

"Ini memang jadi tantangan tersendiri, karena daerah yang dilewati ini akses terhadap alat tes dan ketersediaan infrastruktur kesehatannya mungkin tidak sama," katanya.

Hingga Selasa (11/5), pihaknya mencatat 138 ribu kendaraan keluar dari kawasan DKI Jakarta, per hari. Adita mengatakan, sebagian pengendara telah diminta putar balik.

"Masih ada beberapa hari lagi peniadaan mudik. Mudah-mudahan masih bisa menahan diri untuk tidak mudik," ujar Adita.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER