Polisi Terjun Antisipasi Peziarah TPU Tegal Alur Membeludak

Aparat kepolisian diterjunkan untuk turut serta membantu pengamanan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat.

Wakapolres Metro Jakbar AKBP Bismo Teguh Prakoso mengatakan langkah tersebut ditempuh guna mengantisipasi membeludaknya peziarah usai Salat Jumat. Pemprov DKI Jakarta sebelumnya melarang aktivitas  ziarah di sejumlah TPU DKI Jakarta hingga 16 Mei karena masih dalam situasi pandemi Covid-19. 

"Antisipasi habis Jumatan, Asar waktu rawan, untuk Kabaops tolong nanti dibuatkan sprint untuk hari ini maupun Sabtu Minggu untuk backup pasukan pengamanan yang ada di TPU Tegal Alur di semua titik, jadi biar anggota tahu tugasnya dari pagi sampai sore," tutur Bismo kepada wartawan, Jumat (14/5).

Sementara itu, Kapolsek Kalideres Kompol Slamet Riyadi menuturkan dalam pengamanan tersebut polisi bakal lebih mengedepankan upaya persuasif.

Nantinya, personel kepolisian akan diminta untuk memberikan pemahaman kepada peziarah bahwa pelaksanaan kunjungan ke makam untuk sementara dilarang, setidaknya hingga 16 Mei mendatang.

"Dikedepankan persuasif jangan sampai ada kegaduhan atau keributan akibat dari kata-kata kita yang mungkin kurang pas," ucap Slamet.

Selain itu Slamet menuturkan, polisi akan memperketat pengamanan sebab TPU Tegal Alur juga merupakan kawasan pemakaman Covid-19. Karenanya, ia memprediksi peziarah yang datang ke permakaman umum bukan sebatas dari Jakarta Barat melainkan berbagai wilayah di Jakarta.

"Nanti kita amankan terutama pasca-salat Jumat nanti pasti akan menjadi ramai, kita imbau karena ini pemakaman Covid di DKI, tentu peziarah bukan hanya dari wilayah Jakbar tapi dari seluruh DKI," tutur dia.

Sebelumnya, kericuhan sempat terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat karena 100an peziarah memaksa masuk. Bahkan, aksi saling dorong sempat terjadi sehingga petugas akhirnya membuka akses TPU untuk para peziarah.

"Karena jumlahnya banyak ada seratusan kali yang coba [masuk] daripada nanti diprovokasi yang enggak-enggak jadi akhirnya diberikan masuk," tutur Kasatpol PP Jakbar Tamo Sijabat saat dihubungi, Jumat (14/5).