Demokrat Sindir Moeldoko Tak Minta Maaf ke SBY Lebaran 2021

CNN Indonesia
Minggu, 16 Mei 2021 16:33 WIB
Menurut Demokrat, Moeldoko seharusnya memanfaatkan momentum Idulfitri 1442 H untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada SBY.
Moeldoko di KLB Demokrat kudeta kubu AHY dan SBY. (ANTARA FOTO/Endi Ahmad)
Jakarta, CNN Indonesia --

Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, menyayangkan sikap Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang tak memanfaatkan momentum Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah untuk meminta maaf ke Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurutunya, berdasarkan informasi dari Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan, Moeldoko tidak memberikan ucapan apapun ihwal perayaan Idulfitri 1442 Hijriah hingga hari ini.

"Saya mengkonfirmasi hal ini kepada Sepri Pak SBY, Bang Ossy Dermawan, tadi pagi. Apakah hingga H+3 ada ucapan Idul Fitri kepada Pak SBY dari Moeldoko? Barangkali bertelepon atau pesan pendek? Dijawab, tidak ada," kata Syahrial dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (16/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat disayangkan sikap KSP Moeldoko, baik sebagai orang yang pernah menjadi bawahan Pak SBY maupun seorang muslim yang sedang menjadi pejabat negara," imbuhnya.

Ia menyatakan, Moeldoko seharusnya memanfaatkan momentum Idulfitri tahun ini untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf kepada SBY.

Pasalnya, Syahrial menyinggung, Moeldoko sempat melancarkan upaya kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat yang juga merupakan putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan bahwa SBY merupakan sosok yang berperan dalam menunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) serta Panglima TNI.

"Moeldoko sendiri adalah mantan KSAD dan Panglima TNI yang diangkat berdasarkan Keppres yang diteken oleh SBY," tutur Syahrial.

Untuk diketahui, Demokrat sempat dicoba dikudeta oleh Moeldoko dan sejumlah mantan kadernya lewat penyelenggaraan Kongres Luar Biasa pada Februari 2021 silam.

Namun, upaya tersebut gagal setelah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly memutuskan menolak mengesahkan hasil KLB Demokrat yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara tersebut.

(mts/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER