Tren Covid Sumatera Naik, Pengecekan di Bakauheni Diwajibkan

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto mengatakan ada tren kenaikan kasus sebaran Virus Corona di Pulau Sumatera dalam sebulan belakangan.

Airlangga juga menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate pun meningkat di sejumlah daerah di Sumatera hingga melebihi daerah lainnya.

"Kalau kita lihat dibandingkan minggu pertama April, kasus mingguan di pulau Sumatera ada tren meningkat," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (17/5).

Kenaikan, kata Airlangga, juga terjadi pada keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) rumah sakit di Sumatera yang kini menduduki posisi tiga teratas di Indonesia.

Padahal menurutnya daerah lain mengalami penurunan BOR rumah sakit Covid-19, bahkan rata-rata secara nasional hanya di angka 29 persen.

"Beberapa relatif tinggi itu ada di Sumatera, dan kita lihat Sumatera Utara 57 persen, Riau 52 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumatera Barat juga 49 persen, Sumatera Selatan 47 persen, Bangka Belitung 45 persen, Jambi 43 persen, dan Lampung 38 persen," ungkapnya.

Atas temuan itu, pemerintah daerah bersama Satgas Covid-19 menurutnya akan lebih serius dalam melakukan pemantauan mobilitas warga selama periode libur lebaran di Pulau Sumatera dan Jawa.

Selain itu, ia juga meminta pemerintah daerah lekas menutup tempat wisata yang abai terhadap kapasitas tempat wisata yang hanya boleh beroperasi 50 persen.

Airlangga mengatakan sejauh ini pemerintah telah melakukan pemeriksaan Covid-19 secara acak di beberapa provinsi yang menuju DKI Jakarta. Sementara khusus untuk pulau Sumatera yang saat ini tengah menjadi sorotan akan dilakukan pemeriksaan di Pelabuhan Bakauheni.

"Khusus dari Sumatera dilakukan mandatory check di Pelabuhan Bakauheni dan juga di tempat mereka berangkat. Tentunya kita berharap mereka masuk ke Jawa terutama dari wilayah yang naik itu, sudah aman dari Covid-19," pungkasnya.