Kasus KIPI, DKI Ikut Setop Pakai AstraZeneca Batch Tertentu

CNN Indonesia
Selasa, 18 Mei 2021 12:48 WIB
Pemprov DKI Jakarta ikut pemerintah pusat soal penghentian vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca batch tertentu (REUTERS/DADO RUVIC)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengikuti ketentuan pemerintah pusat mengenai penggunaan vaksin AstraZeneca batch atau kelompok produksi tertentu.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi dan penggunaan 448.440 dosis vaksin AstraZeneca batch CTMAV547.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, meski AstraZeneca batch tertentu dihentikan sementara, pihaknya masih akan melaksanakan program vaksinasi kepada masyarakat.

"Memang vaksin kan ada beberapa, tidak hanya AstraZeneca. Jadi semuanya kita upayakan, sampai hari ini kita terus mengikuti regulasi yang ada, terkait vaksin itu memang kewenangan pemerintah pusat," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (17/5).

"Kami pemerintah daerah mengikuti arah dan kebijakan, keputusan dari pemerintah pusat," imbuhnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya menghentikan sementara distribusi dan penggunaan 448.480 dosis vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Ini merupakan tindak lanjut dari laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius dua warga DKI Jakarta yang meninggal usai divaksin.

Penghentian sementara vaksinasi AstraZeneca hanya berlaku bagi vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Dengan kata lain, tidak seluruh penggunaan vaksin AstraZeneca dengan total dosis mencapai 3,85 juta di Indonesia dihentikan.

Oleh sebab itu, Riza memastikan bahwa Pemprov DKI bakal mengikuti ketentuan yang ada dari pemerintah pusat mengenai penggunaan vaksin AstraZeneca.

"Vaksin mana pun yang disiapkan, yang dinyatakan oleh pemerintah pusat, WHO dirasa aman ya kami laksanakan. Ya semua kembali kepada keputusan pemerintah pusat, tugas kami hanya menyiapkan faskes, pelaksana dari pada penyuntikan, menyiapkan sarana dan prasarana pendukung lainnya," jelasnya.

(dmi/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK