Efek Libur Lebaran, Satgas Yakin Kurva Covid-19 Melonjak Lagi

BNPB | CNN Indonesia
Selasa, 18 Mei 2021 18:48 WIB
Satgas Covid-19 mengingatkan bahwa efek dari mobilitas masyarakat saat Lebaran baru akan muncul dalam dua sampai tiga pekan setelah periode tersebut.
Ilustrasi mobilitas masyarakat di masa Lebaran 2021. Satgas Covid-19 mengingatkan bahwa efek dari mobilitas masyarakat saat Lebaran baru akan muncul dalam dua sampai tiga pekan setelah periode tersebut. (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satgas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat agar tidak terbuai dengan tren penurunan kasus. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, efek libur Lebaran 2021 dan momen mudik baru akan terlihat dalam beberapa pekan mendatang.

"Perlu diingat bahwa perkembangan yang terjadi pada minggu lalu belum dapat menunjukkan efek dari libur Idulfitri dan mudik," kata Wiku dalam konferensi pers virtual Satgas Covid-19 di Graha BNPB di Jakarta, Selasa (18/5).

Adapun efek dari mobilitas masyarakat saat Lebaran baru akan muncul dalam dua sampai tiga pekan setelah periode tersebut. Belajar dari pengalaman terdahulu, kurva kasus Covid-19 selalu melonjak usai momen libur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama, Wiku mengimbau agar masyarakat yang melakukan perjalanan dalam masa libur Lebaran untuk melakukan karantina mandiri selama 5x24 jam sebagai bentuk tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

Selain itu, seluruh lapisan masyarakat juga diminta untuk tetap #ingatpesanibu dengan tertib menjalankan protokol kesehatan yang mencakup memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta mengurangi mobilitas.

Sebelumnya, Wiku mengatakan bahwa terjadi penurunan kasus secara nasional sebesar 28,4 persen dibandingkan pekan lalu. Hal itu diiringi pula dengan penurunan kematian sebesar 11,1 persen dan kesembuhan sebesar 12,5 persen.

Lima daerah yang melaporkan kenaikan kasus tertinggi adalah Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat. Sementara daerah yang mencatat kenaikan kematian tertinggi adalah Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Lampung.

"Untuk itu jangan terlena dengan kasus positif dan kematian yang menurun di minggu lalu," kata Wiku.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER