Kasus positif virus corona (Covid-19) bertambah 5.746 pada hari ini, Jumat (21/5). Dengan demikian, total kasus positif di Indonesia sejak awal pandemi mencapai 1.764.644 kasus.
Dari jumlah kumulatif tersebut, sebanyak 1.626.142 orang dinyatakan sembuh atau bertambah 4.570 dari hari sebelumnya.
Lihat juga:7.226 Pendatang Masuk Jakarta Usai Lebaran |
Sementara itu, sebanyak 49.073 orang meninggal dunia atau bertambah 186 dari kemarin. Sedangkan kasus aktif per hari ini sebanyak 89.429 orang atau naik 990 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah spesimen yang diperiksa Satgas hari ini sebanyak 92.052 sampel. Kemudian suspek Covid-19 hari ini mencapai 77.431 orang.
Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah selalu waspada meski angka kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Ia tak ingin kepala daerah baru bergerak setelah keadaan chaos.
Menurut Jokowi, kepala daerah harus memantau perkembangan pandemi dari waktu ke waktu. Ia ingin pemerintah daerah sigap dalam mengatasi perkembangan di daerah masing-masing.
"Jangan hilang kewaspadaan, jangan lengah, dan jangan tunggu chaos baru kita bertindak, terlambat," kata Jokowi.
![]() Infografis Skema Uji Coba Sekolah Tatap Muka |
Pemerintah juga kembali memperpanjang penerapan PPKM mikro hingga akhir Mei 2021. Selain pengendalian mobilitas warga, wacana penambahan vaksin juga dikuatkan.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjadwalkan kedatangan vaksin virus corona Novavax akan datang di bulan Juni dan dilanjutkan vaksin Pfizer yang akan didatangkan di Juli 2021.
Kedatangan dua merek vaksin itu diharapkan dapat membantu upaya akselerasi program vaksinasi nasional di semester dua atau Juni-Desember 2021. Sementara saat ini untuk program vaksinasi pemerintah hanya mengandalkan vaksin Sinovac dan AstraZeneca.
Indonesia sendiri sejauh ini telah mengamankan sebanyak 75,9 juta dosis vaksin yang telah tiba di tanah air. Rinciannya, sebanyak 68,5 juta dosis vaksin Sinovac, 6,4 juta dosis AstraZeneca melalui Covax Facility, 500 ribu dosis Sinopharm untuk program Vaksin Gotong Royong, dan 500 ribu dosis Sinopharm sumbangan Uni Emirat Arab.
(tim/fra)