BOR RS 3 Provinsi Sumatra di Atas 50 Persen, Jawa Mulai Naik

CNN Indonesia
Minggu, 23 Mei 2021 16:09 WIB
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, dan Riau tercatat sudah lebih 50 persen
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, dan Riau tercatat sudah lebih 50 persen Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mencatat terdapat empat provinsi yang tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit covid-19 di atas 50 persen.

Empat provinsi itu adalah Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, dan Riau.

Rata-rata kapasitas keterpakaian tempat tidur itu telah mendekati ambang batas aman BOR RS yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 60 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Per tanggal 22 Mei pukul 19.00 WIB, kita melihat ada empat provinsi dengan angka keterpakaian BOR di atas 50 persen. Dimana kita harus hati-hati terhadap provinsi Sumut, Kalbar, Sumbar, dan Riau," kata Dewi dalam rapat koordinasi daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (23/5).

Dewi merinci, BOR RS di Sumatera Utara mencapai 57,9 persen; Kalimantan Barat 57,6 persen; Sumatera Barat 52,8 persen; dan Riau 51,1 persen. Sementara BOR RS di 30 provinsi di Indonesia lainnya masih di bawah 50 persen.

Untuk urutan BOR tertinggi keempat yakni Kepulauan Bangka Belitung dengan 47,2 persen; Aceh 47,1 persen; Sumatera Selatan 45,9 persen; Kepulauan Riau 43,8 persen; DI Yogyakarta 43,1 persen; Lampung 41,3 persen; dan Kalimantan Tengah 41,2 persen.

Kendati hanya DI Yogyakarta yang berada di urutan 10 besar BOR RS nasional, namun Dewi juga melihat ada tren kenaikan keterpakaian tempat tidur untuk merawat pasien terpapar virus corona di Pulau Jawa.

Dewi menyebut, terdapat kenaikan BOR RS setidaknya 2,3 persen di DKI Jakarta sejak 14 Mei lalu. Lalu kenaikan serupa juga terjadi di Jawa Barat sejak 15 Mei dengan 3 persen kenaikan.

Selanjutnya di Jawa Tengah sejak 14 Mei tercatat terjadi kenaikan BOR RS hingga 6,9 persen, dan terakhir DI Yogyakarta yang naik 6,3 persen sejak 22 Mei kemarin.

"Angkanya masih rendah, tapi sudah mulai yang terlihat konsisten turun mulai naik," kata dia.

Untuk itu, Dewi meminta agar masing-masing kepala daerah menyiapkan upaya preventif dengan penguatan sistem fasilitas pelayanan kesehatan. Pun Kementerian Kesehatan telah menyiapkan sebanyak 70 ribu bed alias tempat tidur isolasi pasien terpapar covid-19 di masing-masing rumah sakit covid-19 seluruh Indonesia. Sementara untuk bed Intensive Care Unit (ICU) juga telah disiapkan sebanyak 7.500 bed.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebut langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi lonjakan kasus covid-19 pasca libur Idulfitri 1442 Hijriah. Adapun dari jumlah yang disiapkan, keterisian bed untuk isolasi biasa per 17 Mei lalu baru mencapai 20 ribu, sementara bed ICU mencapai 2.500 bed.

"Kita harus memantau, bisa jadi akan ada shifting. Karena meski larangan mudik diterapkan, namun potensi mudik terjadi sebelum larangan mudik. Sehingga ada potensi kenaikan kasus terjadi lebih dahulu dibandingkan masa Idulfitri," pungkas Dewi.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mencatat terdapat empat provinsi yang tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit covid-19 di atas 50 persen.

Rata-rata kapasitas keterpakaian tempat tidur itu telah mendekati ambang batas aman BOR RS yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni sebesar 60 persen.

"Per tanggal 22 Mei pukul 19.00 WIB, kita melihat ada empat provinsi dengan angka keterpakaian BOR di atas 50 persen. Dimana kita harus hati-hati terhadap provinsi Sumut, Kalbar, Sumbar, dan Riau," kata Dewi dalam rapat koordinasi daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Pusdalops BNPB, Minggu (23/5).

Dewi merinci, BOR RS di Sumatera Utara mencapai 57,9 persen; Kalimantan Barat 57,6 persen; Sumatera Barat 52,8 persen; dan Riau 51,1 persen. Sementara BOR RS di 30 provinsi di Indonesia lainnya masih di bawah 50 persen.

Untuk urutan BOR tertinggi keempat yakni Kepulauan Bangka Belitung dengan 47,2 persen; Aceh 47,1 persen; Sumatera Selatan 45,9 persen; Kepulauan Riau 43,8 persen; DI Yogyakarta 43,1 persen; Lampung 41,3 persen; dan Kalimantan Tengah 41,2 persen.

Kendati hanya DI Yogyakarta yang berada di urutan 10 besar BOR RS nasional, namun Dewi juga melihat ada tren kenaikan keterpakaian tempat tidur untuk merawat pasien terpapar virus corona di Pulau Jawa.

Dewi menyebut, terdapat kenaikan BOR RS setidaknya 2,3 persen di DKI Jakarta sejak 14 Mei lalu. Lalu kenaikan serupa juga terjadi di Jawa Barat sejak 15 Mei dengan 3 persen kenaikan.

Selanjutnya di Jawa Tengah sejak 14 Mei tercatat terjadi kenaikan BOR RS hingga 6,9 persen, dan terakhir DI Yogyakarta yang naik 6,3 persen sejak 22 Mei kemarin.

"Angkanya masih rendah, tapi sudah mulai yang terlihat konsisten turun mulai naik," kata dia.

Untuk itu, Dewi meminta agar masing-masing kepala daerah menyiapkan upaya preventif dengan penguatan sistem fasilitas pelayanan kesehatan. Pun Kementerian Kesehatan telah menyiapkan sebanyak 70 ribu bed alias tempat tidur isolasi pasien terpapar covid-19 di masing-masing rumah sakit covid-19 seluruh Indonesia. Sementara untuk bed Intensive Care Unit (ICU) juga telah disiapkan sebanyak 7.500 bed.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya menyebut langkah itu dilakukan sebagai upaya antisipasi lonjakan kasus covid-19 pasca libur Idulfitri 1442 Hijriah. Adapun dari jumlah yang disiapkan, keterisian bed untuk isolasi biasa per 17 Mei lalu baru mencapai 20 ribu, sementara bed ICU mencapai 2.500 bed.

"Kita harus memantau, bisa jadi akan ada shifting. Karena meski larangan mudik diterapkan, namun potensi mudik terjadi sebelum larangan mudik. Sehingga ada potensi kenaikan kasus terjadi lebih dahulu dibandingkan masa Idulfitri," pungkas Dewi.

(khr/gil)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER