Satgas: Klaster Cilangkap Belum Bisa Dikaitkan Varian Baru

CNN Indonesia
Senin, 24 Mei 2021 14:44 WIB
Pemerintah RI akan terus menambah kapasitas pemeriksaan dengan metode pengurutan keseluruhan genom (Whole Genome Sequence/WGS) pada temuan kasus-kasus Covid-19 yang patut diwaspadai. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menilai masih terlalu dini menyimpulkan temuan 104 warga terpapar virus corona dari klaster wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, dengan varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang juga sudah teridentifikasi di ibu kota RI tersebut.

Sebagai informasi, dalam klaster RT di wilayah tersebut ditemukan perbandingan 1:6,5 kasus dengan pemeriksaan. Dengan kata lain, dari 683 warga yang dites, 104 di antaranya dinyatakan positif terpapar covid-19.

Sementara di Jakarta sendiri, sudah teridentifikasi varian B1617, dan B1351 yang merupakan dua dari empat 'Variant of Concern (VoC)' versi Badan Kesehatan Dunia (WHO).

"Untuk identifikasi VoC dari klaster ini tidak bisa langsung disimpulkan seperti itu [temuan kasus dan tes 1:6,5]. Tapi perlu penindaklanjutan sampel yang diambil dari kasus luar biasa atau gejala tidak umum," kata Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Senin (24/5).

VoC sendiri merupakan varian yang diwaspadai di masa pandemi Covid-19. Pasalnya varian tersebut memiliki mutasi yang dinilai mempengaruhi sifat penularan, kepekaan alat tes, keparahan gejala, hingga kemampuan virus menghindari sistem imunitas. Hanya saja masih sedikit bukti sehingga perlu penelitian lebih lanjut.

Meskipun demikian, Wiku juga memastikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya melakukan dan menambah kapasitas pemeriksaan dengan metode pengurutan keseluruhan genom (Whole Genome Sequence/WGS) pada temuan kasus-kasus yang patut diwaspadai.

Diketahui, Kemenkes sebelumnya menyepakati untuk melakukan pemeriksaan lanjutan WGS pada kasus-kasus kontak erat warga terpapar Covid-19 dengan varian, yang kemudian memiliki Cycle Threshold (CT) di bawah 30 persen.

"Jika ada temuan kasus seperti itu, nantinya fasilitas kesehatan terdekat akan melaporkan ke Litbangkes, Kemenkes untuk sequencing tindak lanjut," kata dia.

Kemenkes sebelumnya juga mengklaim temuan 54 kasus dari tiga mutasi virus SARS-CoV-2 yang tergolong VoC di Indonesia belum berdampak pada kenaikan kasus virus corona di nusantara.

Dalam hal ini, WHO menetapkan ada empat varian yang masuk dalam kategori VoC: B117 dari Inggris, B1351 dari Afrika Selatan, B1617 dari India dan P1 dari Brasil.

Di Indonesia, Kemenkes mencatat sudah berhasil mengidentifikasi 54 varian kasus: 18 kasus B117, 32 kasus B1617, dan 4 kasus B1351.

(kha/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK