Polisi Geledah Kantor Bupati Nganjuk Terkait Kasus Korupsi

CNN Indonesia
Rabu, 26 Mei 2021 16:28 WIB
Bareskrim Polri telah memeriksa saksi dan menggeledah ruang kerja Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terkait kasus dugaan korupsi pengisian jabatan.
Bareskrim Polri telah memeriksa saksi dan menggeledah ruang kerja Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terkait kasus dugaan korupsi pengisian jabatan. (Tangkapan layar web nganjukkab.go.id).
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Krimnal (Bareskrim) Polri menggeledah kantor Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat. Penggeledahan dilakukan terkait kasus dugaan korupsi di lingkungan pemerintah Kabupaten Nganjuk.

Selain kantor Bupati, penggeledahan yang dimulai sejak Senin (24/5) lalu ini juga dilakukan di beberapa tempat lainnya.

"Tim telah memeriksa saksi-saksi dan menggeledah ruang kerja bupati, kantor bupati, dan beberapa kantor camat," kata Direktur Tindak Pidana Korupsi Brigjen Djoko Purwanto saat dikonfirmasi, Rabu (26/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Djoko tak merinci barang atau bukti apa saja yang ditemukan saat proses penggeledahan tersebut.

Djoko hanya menyebut bahwa penggeledahan dan pemeriksaan saksi itu dilakukan guna mempercepat pelengkapan berkas perkara.

"Dalam rangka percepat selesai berkas perkara," ucap Djoko.

Sebelumnya, Bareskrim Polri telah menetapkan Bupati Nganjuk, Jawa Timur, Novi Rahman Hidayat sebagai tersangka terkait dugaan korupsi terkait pengisian jabatan di lingkungan pemerintah kabupaten.

Selain Novi, sejumlah camat di lingkungan pemerintahan Nganjuk juga ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka yakni Camat Pace, DR; ES, Camat Tanjunganom sekaligus Plt Camat Sukomoro; HY, Camat Berbek; BS Camat Loceret, dan TBW selaku mantan camat Sukomoro sebagai pemberi serta MIM Ajudan Bupati Nganjuk yang diduga sebagai perantara.

Dalam kasus ini, polisi turut menyita barang bukti berupa uang Rp647.900.000 dan delapan unit telepon genggam serta satu tabungan Bank Jatim.

(dis/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER