Menyusuri Kehidupan Warga di Balik Reruntuhan Kastel Batavia

CNN Indonesia
Selasa, 01 Jun 2021 15:01 WIB
Warga menatap bangunan yang dulunya Kastel Batavia. (CNN Indonesia/Melani Putri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Terik matahari siang itu tak mengurungkan niat Wartini (70) berkeliling reruntuhan Kastel Batavia untuk mengenang masa kecil. Meskipun bangunan yang berjaya pada tahun 1600-an itu kini tinggal sebelah tembok tanpa atap, dikelilingi semak belukar.

Sejak 1950, perempuan paruh baya itu sudah tinggal di Kampung Tongkol, Pademangan, Jakarta Utara. Ia sedikitnya pernah menyaksikan bagaimana kastel di zaman VOC berjaya itu nampak seperti bangunan, tanpa ditumbuhi semak belukar dan dikelilingi truk-truk besar.

"Ya dulu mah gak begini, dulu masih tertutup [tempatnya] karena jadi asrama TNI AD, sekarang begini jadi tempat parkir truk, gak keurus, takutnya roboh aja nimpa rumah," kata Wartini.

Sementara Heri (bukan nama sebenarnya), seorang supir truk yang biasa menikmati waktu istirahat di area Kastel Batavia tersebut mengaku pernah menemukan uang logam bertuliskan VOC 1600 di sekitar kastel.

Ia jadi sering mencari-cari pecahan logam, bata kuning, serta pecahan keramik di dekat area truknya terparkir.

"Saya pernah nemuin uang logam, kayaknya uang ya, ada tulisan VOC 1600, bentuknya bulat warna abu-abu, dua kali saya nemuin uang VOC itu," ucapnya, yang enggan turun dari kursi kemudi.

Dikunjungi warga asing

Bangunan kolonial yang bersisian dengan reruntuhan sisa tembok lama di tepi timur Batavia tersebut merupakan salah satu gudang tua di Kawasan Gudang Timur VOC (Oostzjidsche Paakhuizen).

Berdasarkan plang informasi yang dibuat oleh Universitas Indonesia di area tersebut, totalnya ada empat gudang tua yang berdiri sejak pertengahan abad ke-17.

Serpihan keramik. (CNN Indonesia/Melani Putri)

Namun dua gudang tergusur oleh pembangunan jalan tol dan flyover, sementara satu gudang satu lainnya roboh dengan sendirinya karena termakan usia.

Diketahui, gudang-gudang tersebut menyimpan logistik pangan seperti beras, jagung, biskuit, rempah, kacang-kacangan, teh dan kopi. Gudang tersebut juga jadi tempat penyimpanan kerajinan keramik dan porselen.

"Sekarang yang kelihatan cuman tembok gudangnya, kalau mau lihat kastel udah gak bisa karena tertimbun tanah. Jadi posisi Kastel Batavia itu sudah tertimbun tanah, kan tanah Jakarta itu turun terus," ujar Syafruddin, Ketua RT 7 Kampung Tongkol saat ditemui CNNIndonesia.com, Selasa (1/6).

Area jendela di Kastel Batavia. (CNN Indonesia/Melani Putri)

Temuan Kastel Batavia itu juga tergolong baru. Kastel Batavia yang ada di bawah tanah itu baru ditemukan pada April 2021 lalu. Saat itu tim arkeolog UI sengaja melakukan penelitian karena ada dugaan keberadaan cagar budaya di bawah area Gudang Tua.

Sementara area gudang tua itu direncanakan akan dibangun rumah susun (rusun) Pademangan.

"Itu waktu bulan puasa April-Mei lah ada arkeolog sama tim pengembang ke sini, mau bangun rusun kan rencananya, tapi arkeolog bilang ada kemungkinan cagar budaya di bawah, maka digali tuh lima titik, ada dua titik yang ternyata kayak kastil," kata Suwanto, Ketua RT 8 RW Kampung Tangguh, saat ditemui di lokasi.

Menurut Suwanto, saat penggalian oleh tim arkeolog, ditemukan tidak hanya reruntuhan Kastel Batavia. Mereka juga menemukan pecah belah keramik, porselen, uang logam, serta bata kuning khas Eropa. Temuan tersebut diambil oleh Dinas Purbakala Pemkot DKI Jakarta.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

Menyusuri Kehidupan Warga di Balik Reruntuhan Kastel Batavia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :