Kemenag: Antrean Jemaah Haji Indonesia Makin Panjang

CNN Indonesia
Kamis, 03 Jun 2021 17:02 WIB
Antrean semakin panjang imbas tidak memberangkatkan jemaah haji dua tahun berturut-turut ke Arab Saudi.
Antrean jemaah haji Indonesia makin panjang lantaran kembali tak memberangkatkan jemaah pada 2021 (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jendral Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi menyatakan antrean calon jemaah haji Indonesia makin panjang imbas dua tahun berturut-turut tak mengirimkan kloter ke Arab Saudi karena pandemi virus corona (Covid-19).

Diketahui, pemerintah baru saja mengumumkan bahwa Arab Saudi tidak membuka jemaah haji dari Indonesia pada tahun ini sama seperti pada 2020 lalu.

"Tentu pasti dampaknya itu ya antrean makin panjang. Kedua, usia jemaah makin bertambah juga ya. Itu dampaknya. Apakah ini enggak menimbulkan persoalan? Persoalan lho," kata Khoirizi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khorizi tak merinci berapa lama antrean haji RI sudah tertunda imbas tak dikirimnya calon jemaah haji Indonesia selama dua tahun terakhir. Ia hanya memperkirakan daftar tunggu haji imbas penundaan dua tahun berturut-turut berkisar antara 20-40 tahun.

"Karena enggak sama antrean di tiap provinsi. Tergantung jumlah pendaftar," kata dia.

Khoirizi mengatakan Kementerian Agama akan menggandeng semua pihak untuk memberikan penjelasan kepada calon jemaah yang tertunda keberangkatannya.

Terlebih, kata dia, Kemenag memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlindungan bagi seluruh calon jemaah haji Indonesia.

Khoirizi menyebut salah satu bentuk sosialisasi tersebut dengan cara memastikan bahwa uang setoran awal seluruh calon jemaah haji masih aman. Ia juga mempersilakan bagi calon jemaah yang ingin mengambil uang setoran pelunasan gaji tahun ini.

"Intinya, kita akan melayani," jawabnya.

Tak hanya itu, Khoirizi memastikan bahwa calon jemaah yang gagal berangkat haji pada tahun 2020 akan diprioritaskan berangkat pada tahun 2022 mendatang. Hal itu sudah sesuai dengan sistem haji Indonesia yang dimiliki Kemenag saat ini.

"Kita punya sistem. Siapa yang daftar duluan ya berangkat duluan, yang daftar belakangan ya belakangan," kata dia.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pemaparan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (31/5/2021). Rapat kerja tersebut membahas tindak lanjut persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1442 H dan isu-isu aktual lainnya. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan pemerintah Indonesia kembali tidak memberangkatkan jemaah haji ke Arab Saudi tahun ini (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Lobi Saudi

Terpisah, Pengamat Haji dan Umrah Mahfudz Jaelani mengatakan lobi-lobi ke otoritas Saudi harus lebih digencarkan agar mendapatkan kuota haji lebih besar di tahun berikutnya. Hal itu bertujuan untuk mengurangi antrean haji yang makin membeludak tiap tahunnya.

"Makanya dari sekarang pak presiden, pak Menag melakukan lobi-lobi itu," kata Mahfudz.

Mahfudz menilai banyak jemaah haji pasti dirugikan atas kebijakan tersebut. Terlebih lagi, antrean haji tiap tahunnya makin mengular dan bertambah.

Ia menilai sudah sepatutnya pemerintah Indonesia terus menjalin komunikasi dengan Saudi guna lobi-lobi terkait penambahan kuota haji ke depannya.

"Di Arab itu lobi informal lebih utama. Bukan lobi surat menyurat. Kalau surat menyurat gak dipakai itu. Lama dijawabnya," kata dia

(rzr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER