Peningkatan kasus virus corona (Covid-19) pasca-Lebaran di Indonesia mulai terlihat. Satgas Penanganan Covid-19 mencatat terdapat peningkatan sebanyak 15,1 persen kasus covid-19 pasca tiga pekan Idul Fitri.
Di tengah potensi lonjakan kasus covid-19, klaster-klaster baru mulai bermunculan di komunitas mikro alias RT/RW. Sementara itu, studi di Indonesia mengatakan anak-anak penyintas covid-19 yang memiliki komorbid alias penyakit penyerta juga memiliki tingkat kematian tinggi.
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penelitian yang dilakukan RSUP Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menemukan sebanyak 40 persen pasien anak atau 20 dari 50 anak yang terkonfirmasi Covid-19 di RSCM, Jakarta, meninggal dunia.
Sebanyak 53 warga di RW 06 Kelurahan dan Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang dinyatakan terpapar virus corona. Akibatnya, dua RT di dalamnya diberlakukan pembatasan keluar-masuk pergerakan warga alias lockdown lokal. Sementara 21 warga di lingkungan RT 001/RW 004, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara terkonfirmasi positif virus corona yang bermula dari tahlilan warga.
Kasus tenaga kesehatan (nakes) yang terinfeksi virus corona di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bertambah hingga mencapai 358 orang per 4 Juni 2021. Dari jumlah itu, 30 orang dirawat di rumah sakit, 307 orang menjalani isolasi mandiri, dan 21 lainnya sembuh.
Selain itu, keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di Kudus juga sudah penuh. Imbasnya, pasien covid-19 di Kabupaten Kudus dirujuk ke Salatiga dan Semarang.
Satgas Penanganan Covid-19 bakal memperpanjang masa karantina pelaku perjalanan dari negara yang tengah dihadapkan krisis kasus virus corona, salah satunya Malaysia. Perpanjangan dilakukan dari yang biasanya 5 x 24 jam menjadi 14 x 24 jam.
Kemenkes membuka peluang program vaksinasi virus corona di Indonesia tidak lagi menggunakan prioritas khusus seperti profesi atau kerentanan warga terhadap penularan virus.
Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah berpotensi mengubah sasaran vaksinasi sesuai dengan urutan usia berdasarkan kerentanan terhadap paparan virus corona.
Direktur AstraZeneca Indonesia Rizman Abudeiri mengklaim vaksin virus corona AstraZeneca mampu melawan pengaruh dari varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang saat ini juga mulai bermunculan di Indonesia.
Sebab, Rizman meyakini vaksin AstraZeneca yang sudah disetujui edarnya di Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melalui banyak tahapan penelitian, mulai aspek keamanan, efikasi, dan kualitas.
Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 17.291.504 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona per Jumat (4/6) Pukul 12.00 WIB. Sementara 11.055.554 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Data harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per hari ini, Jumat (4/6) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 6.486 orang pada hari ini. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 5.950 kasus, dan kasus meninggal 201 kasus baru.
(khr/psp)