DKI, Jabar dan Jateng Sumbang Kasus Covid Terbanyak Hari Ini

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan pihaknya bersama kepolisian ikut turun tangan membantu menangani lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus (Jawa Tengah) dan Bangkalan (Jawa Timur). Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir, kasus positif di dua kabupaten tersebut mengalami lonjakan yang cukup signifikan.

Hadi mengatakan, TNI dan Polri akan melakukan pendampingan kepada Dinas Kesehatan setempat untuk menangani lonjakan kasus tersebut. Salah satunya dengan cara ikut melakukan telusur dan tes (tracing and testing) kepada warga setempat.

"Untuk membantu Kadinkes adalah dengan melipat gandakan tracer untuk membantu babinsa dan babinkamtibmas, karena kita kerahkan anggota TNI Polri di wilayah yang kita laksanakan PPKM dengan penambahan personil tersebut," ujar Hadi, Senin.

Selain itu, TNI dan Polri juga mengerahkan tenaga kesehatan ke rumah sakit-rumah sakit untuk menangani pasien Covid-19. Hadi berharap, dengan penambahan tenaga kesehatan itu, tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kudus dan Bangkalan dapat segera turun.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam kesempatan yang sama mengatakan, pihaknya menurunkan sekitar 4 kompi anggota gabungan TNI-Polri untuk ikut menangani Covid-19 di Kabupaten Kudus.

"Kami tambah personel untuk membatasi kegiatan ataupun ruang gerak dari masyarakat dan melakukan pemeriksaan-pemeriksaan terhadap masyarakat yang keluar masuk," ujarnya.

Selain itu, anggota TNI-Polri juga akan membantu mengawasi warga yang tengah menjalani isolasi mandiri setelah dinyatakan reaktif dari hasil swab antigen sambil menunggu pelaksanaan swab PCR.

"Ini diawasi TNI-Polri, sehingga tidak terjadi pergerakan yang menyebabkan kontak erat," tuturnya.

Kabupaten Kudus menjadi sorotan setelah menjadi satu-satunya zona merah Covid-19 di Pulau Jawa. Kasus tenaga kesehatan (nakes) yang terinfeksi virus corona bertambah hingga mencapai 358 orang per 4 Juni 2021.

Dari jumlah itu, 30 orang dirawat di rumah sakit, 307 orang menjalani isolasi mandiri, dan 21 lainnya sembuh. Pada saat bersamaan, keterisian tempat tidur RS di Kudus juga penuh. Imbasnya, pasien covid-19 di Kabupaten Kudus harus dirujuk ke Salatiga dan Semarang.

Sementara itu tiga kecamatan di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur mencatat peningkatan kasus Covid-19, yakni Kecamatan Arosbaya, Klampis, dan Kota Bangkalan.

Pemerintah daerah merilis hal tersebut dipicu dari klaster keluarga, yakni transmisi lokal dan libur lebaran. Bahkan pelayanan kesehatan di Kecamatan Arosbaya dengan dua puskesmas lockdown, di antaranya Puskesmas Arosbaya dan Tongguh.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menunjukkan peta zona merah Covid-19 di wilayah provinsi tersebut, Semarang, Senin (7/6/2021). (CNN Indonesia/Damar Sinuko)

Polda Metro Kerahkan Tim Pemburu Covid

Polda Metro Jaya menggalakan kerja dari tim pemburu Covid-19 untuk bekerja selama 24 jam dalam rangka menekan laju penyebaran virus corona di DKI Jakarta dan sekitarnya yang menjadi bagian wilayah hukumnya. Itu diputuskan setelah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 di wilayah ibukota RI usai mudik dan libur Lebaran.

"Tim pemburu (Covid-19) kita siapkan. Begitu ada klaster mereka akan turun ke lapangan membantu masyarakat. Nanti tim ini akan melatih, akan memperkuat jika ada laporan. Nanti kita akan siapkan laporan yang bisa ditelpon 1x24 jam," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Jakarta, Senin.

"Kasus pandemi COVID-19 pascalibur Lebaran kalau kita lihat grafiknya ada peningkatan. Oleh sebab itu konsolidasi untuk melakukan tindakan nyata di basis komunitas dan tindakan nyata penegakan disiplin prokes dengan konsep sinergi semua sektor, termasuk pelibatan masyarakat kita gelorakan kembali," tuturnya.

Fadil menuturkan saat ini sejumlah wilayah di DKI Jakarta juga telah menerapkan mikro lockdown setelah ditemukan lonjakan kasus. Beberapa di antaranya yakni Cipayung, Jakarta Timur; Cilincing, Jakarta Utara; Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang; Kayu Putih, Jakarta Timur; hingga di Ciracas, Jakarta Timur.

Selain itu,Fadil menegaskan tim pemburu Covid-19 ini juga akan menindak jika ditemukan ada kerumunan massa yang membandel dan tak mau mengikuti Peraturan Gubernur maupun Peraturan Daerah terkait penanganan virus corona.

"Semoga kebersamaan antara kita, elemen sikap siaga yang tak pernah kendur akan terus bisa menjaga masyarakat dari bahaya penularan Covid-19. Pencegahan merupakan jalan terbaik, pencegahan merupakan tindakan mulia di banding pengobatan," ujarnya.