Tinjau Suramadu, Menkes Akui Banyak Warga Madura Takut Diswab

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jun 2021 18:55 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin meminta warga Bangkalan tak takut dites swab antigen. Ilustrasi (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)
Surabaya, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta warga Pulau Madura, Jawa Timur, tak takut menjalani tes swab antigen untuk mendeteksi virus corona (Covid-19).

Hal itu diungkapkan Menkes Budi saat meninjau penyekatan dan tes swab antigen di Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (8/6), didampingi olah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

"Enggak usah merasa takut dites, kalau toh pun ketemu positif bisa dirawat, diisolasi. Enggak usah terlalu khawatir, karena banyak yang takut diswab," kata Budi.

Budi mengingatkan masyarakat untuk selalu mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Menurutnya, lonjakan kasus Covid-19 bisa ditekan asalkan masyarakat menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

"Saya juga bilang pakai masker itu nomor satu. Saya sudah ngomong sama Pak Bupati kalau teman-teman di Bangkalan itu bisa pakai masker," ujarnya.

Mantan wakil menteri BUMN itu meminta Pemkab Bangkalan memaksimalkan rumah sakit yang masih tersedia. Namun, jika sudah tak memadahi, pasien Covid-19 bisa dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

"Untuk yang sakit di bawa ke Surabaya. Bu Gubernur sudah mau membantu karena di Surabaya kapasitasnya bagus, sudah pasti cukup," katanya.

Warga Madura Ketakutan

Seorang perempuan paruh baya asal Madura menolak menjalani tes swab antigen saat terjaring operasi penyekatan di Jembatan Suramadu, sisi Surabaya.

Saat petugas akan memasukkan alat tes swab, ibu itu bahkan sampai menutup lubang hidungnya. Ia juga menyingkirkan tangan tenaga kesehatan yang hendak mengambil sampel.

"Enggak, enggak mau pokoknya enggak mau [di-swab]," kata ibu tersebut.

Karena melihat kegaduhan, tenaga kesehatan lainnya menghampiri sang ibu. Mereka berusaha membujuk si ibu agar mau menjalani tes dan diambil swabnya.

Di sisi lain, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Ganis Setyaningrum yang kebetulan memantau lokasi pun ikut membujuk si ibu yang tengah ketakutan tersebut.

"Ayo, bu sebentar saja. Enggak sakit kok bu. Ini buat kebaikan ibu juga," kata Ganis.

Infografis Beda GeNose, Rapid Antigen dan Swab PCR untuk Tes Covid-19. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Beberapa saat kemudian, seorang pria paruh baya asal Madura yang terkonfirmasi positif Covid-19 melalui tes swab antigen di Suramadu, berusaha melarikan diri saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Asrama Haji, Sukolilo, Surabaya.

Para Satpol PP, Linmas, Polri dan TNI lantas berusaha mengejar pria yang diketahui bernama Abdullah, asal Desa Geger, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan.

Camat Sawahan, M Yunus, menyampaikan kepada Abdullah bahwa pemerintah mau mengobati dan menyembuhkan para pasien. Ia bahkan sampai berbincang menggunakan bahasa Madura.

"Tadi saya liat dia kabur. Saya kejar susah payah. Setelah ketemu saya tanya kenapa kabur. Lalu saya katakan pemerintah mau mengobati bapak, bukan memperlakukan yang aneh-aneh," ujarnya.

(frd/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK