SMA Negeri Unggulan Mohammad Husni Thamrin, Bambu Apus, Jakarta Timur batal menggelar uji coba pembelajaran tatap muka, Rabu (9/6), akibat kasus Covid-19 di tiga RW di sekitarnya.
Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah menyebut keputusan pembatalan itu telah dimusyawarahkan dengan aparat pemerintahan setempat.
"Sehingga Pak Lurah dan kepala sekolah dan komitmen menunda untuk pelaksanaan PTM," kata Taga, Kamis (10/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taga menyebut pihak sekolah tetap mempersiapkan peralatan jika pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan.
"Untuk hari Rabu rencananya akan ada uji coba alat untuk blended learning. Ketika guru mengajar di sekolah, walaupun belum diizinkan oleh pihak kelurahan, guru mengajar di kelas, maka anak yang di rumah sama melihat gurunya mengajar dan teman-temannya," ujar Taga.
Lebih lanjut, Taga mengatakan uji coba pembelajaran tatap muka hari pertama berjalan dengan kondusif.
"Beberapa lokasi yang saya coba monitor yaitu SMA 32 Ciledug, SMA 77, SD Pulo Gebang 13, melaporkan situasi kondusif, di mana orang tua juga proaktif mendukung kegiatan ini, bahkan banyak stakeholder terkait yang monitor langsung ke sekolah," katanya.
Sebanyak 226 sekolah mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Rabu(9/6). Rata-rata sekolah melaksanakan pembelajaran sekitar 4 jam dengan jumlah siswa sebanyak 50 persen dari kapasitas kelas.
(yoa/fra)