Siswa SD Flying Fox, KPAI Dorong Dana Desa untuk Jembatan
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan kekhawatiran terhadap situasi yang dialami siswa SD di Kampar, Riau, yang harus menyeberangi sungai dengan cara bergelantung di keranjang ala flying fox untuk menuju ke sekolah.
Komisioner KPAI Retno Listyarti meminta pemerintah desa segera bersikap dan mengupayakan agar siswa memiliki jalur yang lebih aman untuk mengakses sekolahnya.
"KPAI mendorong pemerintah desa menggunakan dana desa untuk membangun jembatan di wilayah tersebut. Dana desa sangat tepat digunakan untuk membangun fasilitas seperti itu," kata Retno kepada CNNIndonesia.com, Jumat (11/6).
Ia mengatakan pembangunan jembatan harus diupayakan demi kepentingan terbaik anak. Menurutnya, jembatan juga bisa membantu kelancaran dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Untuk mengawal dan memastikan hal tersebut direalisasikan, Retno mengatakan diperlukan adanya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Untuk itu ia meminta keduanya juga turut memberikan perhatian dalam kasus ini.
"KPAI prihatin dengan kondisi anak-anak yang harus berjuang, bahkan bertaruh keselamatan ketika menuju sekolah. Mau menuntut ilmu perjuangannya luar biasa," tambahnya.
Retno sendiri mengaku sudah jarang menemui kasus siswa harus melewati medan yang berbahaya untuk menuju ke sekolah di daerah lain. Namun ia tidak memungkiri bahwa pada beberapa kasus, siswa harus berjuang untuk memenuhi hak belajarnya.
Sebelumnya, aksi siswa SD menyeberangi sungai tersebut terekam dalam video berdurasi 29 detik yang kemudian viral di media sosial. Dalam video terlihat tiga anak SD memegang erat keranjang yang dikaitkan ke tali untuk melintas di atas sungai.
Kepala Desa (Kades) Kuntu, Kampar, Riau Asril Bakar mengatakan sungai tersebut adalah Sungai Siantan yang berada di perbatasan antara Desa Kuntu dan Desa Kuntu Darussalam.
"Itu jalan pintas, mereka mau ambil jalan pintas untuk ke sekolah. Sebenarnya ada jalan lain, lewat JL KUD," kata Asril, dikutip dari detik.com.
(fey/arh)