Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menargetkan jumlah vaksinasi Covid-19 terhadap warga Ibu Kota bisa menyentuh angka tiga juta hingga akhir Juni, dari sekitar 2,87 juta yang tercatat saat ini.
Menurut Anies, target tersebut akan ia lakukan guna menurunkan risiko penularan, perawatan, termasuk kasus kematian akibat Covid-19.
"Saat ini vaksinasi di Jakarta, di akhir Juni ini, ditargetkan tiga juta vaksinasi. Per hari ini sudah tercapai 2,87 juta," kata Anies usat memimpin apel darurat pandemi di bilangan Blok S, Jakarta Selatan, Minggu (13/6) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, vaksinasi akan terus dilakukan, terutama terhadap kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan lansia. Sedangkan, terhadap jajaran pemerintah daerah, angkanya telah mencapai 100 persen.
Saat ini, kata dia, tingkat kematian akibat Covid-19 relatif stabil. Kondisi itu disebabkan karena vaksinasi terhadap lansia, telah menyentuh angka 64 persen.
"Itu sangat memabntu menurunkan risiko penularan, perawatan, dan kematian," kata dia.
Di sisi lain, Anies menyebut situasi pandemi di Ibu Kota saat ini mulai mengkhawatirkan. Kekhawatirannya merujuk sejumlah data, mulai dari penambahan kasus harian, kasus aktif, rasio positif, hingga angka keterisian tempat tidur yang menunjukan kenaikan dalam sepekan terakhir.
Menurut dia, sejumlah kenaikan tersebut merupakan imbas usai libur Lebaran. Data kasus positif misalnya, Anies menyebut, sejak 6 Juni lalu angkanya naik hingga angka tujuh ribuan. Lalu, kasus aktif naik 11.500 menjadi 17.400 atau naik 50 persen dalam seminggu terakhir.
Sedangkan, tingkat keterisian tempat tidur dari 45 persen pada 5 Juni, kini menjadi 75 persen. Dengan sejumlah data itu, ia menyebut Jakarta tengah memasuki fase genting.
Mantam menteri pendidikan dan kebudayaan itu memperkirakan Jakarta akan akan menghadapi situasi sulit jika kondisi itu tak lekas ditangani, karena ruang perawatan akan semakin menipis.
"Jakarta memasuki fase yg amat genting. Bila kita tidak melakukan tindakam, maka iita berpotensi menghadapi kesulitan," katanya.
Ia mengaku bakal kembali melakukan pendisiplinan merepons data lonjakan Covid-19 tersebut. Untuk melalukan hal itu, ia menilai perlu kerja sama dari sejumlah unsur masyarakat, bukan saja pemerintah atau aparat, namun semua unsur masyarakat.
(thr/eks)