Covid di Jakarta Genting, Wisma Atlet Tambah 2.000 Bed

CNN Indonesia
Senin, 14 Jun 2021 08:50 WIB
RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran memastikan penambahan 2.000 tempat tidur (bed) merespons lonjakan kasus di Jakarta imbas libur lebaran.
Petugas medis bersiap di ruang perawatan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Manajemen Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menambah 2.000 tempat tidur (bed) sebagai upaya antisipasi peningkatan jumlah pasien.

"Kami menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (14/6).

Kesiapan untuk menambah kapasitas diputuskan manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran saat menggelar rapat khusus pada hari Minggu (13/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"RSDC Wisma Atlet Kemayoran sanggup menampung 7.937 pasien," kata Mayjen Tugas yang juga Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Penambahan kapasitas merespons dinamika bertambahnya jumlah pasien beberapa waktu terakhir.

Sebanyak 4.836 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 masih dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran hingga Minggu (13/6).

"Tingkat hunian mencapai 80,68 persen," ungkap Mayjen Tugas.

Penambahan kapasitas dilakukan dengan mengoptimalkan setiap unit apartemen/rusunawa di tower 4,5, 6, dan 7.

"Setiap unit kami maksimalkan daya tampungnya jadi tiga pasien, terutama pasien kategori gejala ringan. Tadinya maksimal hanya dua pasien," kata Tugas.

Sementara itu Tower 8 di Pademangan difungsikan untuk isolasi WNI yang baru tiba dari luar negeri.

Dengan penambahan kapasitas hingga 7.937 orang, manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran juga mengajukan tambahan 150 dokter dan 300 perawat.

Dalam konsep penanganan pasien Covid-19 itu, kata Tugas, yakni tracing, testing, dan treating, RSDC berada di bagian hilir yaitu treating.

Mayjen Tugas menyatakan bahwa manajemen RSDC Wisma Atlet Kemayoran sudah beberapa kali menghadapi situasi lonjakan pasien Covid-19, yaitu 5.080 pasien pada tanggal 27 September 2020 dan 5.036 pada tanggal 24 Januari 2021.

"Kita berharap tidak ada lonjakan pasien, tetapi kami tetap harus menyiapkan diri demi merawat pasien Covid-19 dan ketenangan masyarakat lebih luas," kata Mayjen Tugas.

(antara/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER