Bupati Kudus HM Hartopo mengungkap 28 warga Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terpapar Covid-19 varian B.1617.2 yang berasal dari India pada Minggu (13/6).
Data tersebut didapat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Atas penemuan tersebut, ia mengatakan pemerintah daerah berupaya mengambil langkah cepat dan tegas.
"Kemarin ada 34, yang keluar 28 ada varian baru," kata Hartopo, dikutip dari Detikcom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hartopo pun meminta masyarakat waspada dan menerapkan protokol kesehatan dengan lebih ketat. Pasalnya, varian baru tersebut dapat menyebar dengan cepat dan masif ketimbang mutasi awal Covid-19.
Ia mengatakan bakal lebih optimal memberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro untuk memastikan penyebaran virus tidak terus berlangsung.
Serupa dengan Hartopo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga meminta masyarakat waspada terhadap penyebaran mutasi baru. Ia memastikan temuan varian dari India ini merupakan yang pertama terjadi di Jateng.
"Sekali lagi dicatat, varian baru virus Covid-19 sudah masuk di Kudus. Maka, masyarakat harus sadar betul akan penularannya yang lebih cepat dibanding virus varian sebelumnya," kata Ganjar di Kudus.
Ia mengatakan masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan dan membatasi kegiatan di luar rumah. Ganjar mengusulkan masyarakat menetap di rumah setidaknya lima hari dalam seminggu. Selain itu, orang tua, lansia, dan anak-anak diminta tidak keluar rumah.
Ganjar sempat menduga ada varian corona di daerahnya ketika terdapat lonjakan tinggi di sejumlah kabupaten. Demi memastikan varian tersebut tidak menyebar ke daerah lain, ia telah memperbanyak pengambilan sampel untuk pemeriksaan genome sequencing.
"Saya sempat curiga dengan pergerakan tiga pekan sebelumnya hanya tiga kabupaten yang mengalami lonjakan kasus, terus bertambah menjadi delapan kabupaten dan sekarang 11 kabupaten. Saya waktu itu yakin ini pasti varian baru," kata Ganjar.