3.486 RT DKI Masuk Zona Rawan Covid

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jun 2021 16:04 WIB
Suasana karantina terbatas di Bendungan Hilir, Jakarta, beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Bisma Septalismaa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penyebaran virus corona (Covid-19) di Jakarta masih cukup tinggi. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jakarta, setidaknya masih ada ribuan RT di Ibu Kota yang masuk dalam kategori RT rawan penyebaran Covid.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta per 10 Juni, tercatat setidaknya ada 3.486 RT di Jakarta yang masuk zona rawan. Ribuan RT itu tersebar di seluruh wilayah Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu.

Merujuk data tersebut, Jakarta Barat tercatat sebagai wilayah yang paling banyak terdapat RT rawan dengan jumlah sebanyak 975 RT.

Kemudian menyusul Jakarta Timur dengan 828 RT rawan, Jakarta Selatan dengan 672 RT rawan, Jakarta Utara dengan 547 RT rawan, dan Jakarta Pusat sebanyak 460 RT rawan. Sementara, di Kepulauan Seribu hanya ada empat RT rawan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti sebelumnya mengatakan bahwa saat ini Ibu Kota memasuki fase genting penyebaran Covid. Pasalnya, Dinkes mencatat lonjakan kasus aktif dalam beberapa waktu terakhir.

Pada tanggal 31 Mei 2021 saja, kasus aktif di Jakarta sudah menunjukkan angka 10.658 dengan positivity rate 7,6 persen dari hasil tes PCR.

Angka itu kemudian naik cukup pesat  dalam dua pekan. Tercatat, per 14 Juni kemarin, kasus aktif Jakarta sudah mencapai angka 19.096.

"Naik 9.000-an kasus. Bahkan, beberapa hari ini pertambahan kasusnya mencapai 2.000, 2.300, 2.400, dan 2.700 dengan kenaikan positivity rate yang juga signifikan di angka 17,9 persen," ungkap Widyastuti dalam keterangan tertulisnya.

Kondisi itu diperparah dengan munculnya varian baru mutasi virus corona dari luar negeri. Varian baru ini menurutnya cukup merepotkan, karena memiliki kemampuan infeksi yang lebih tinggi dibanding varian awal.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro mulai hari ini hingga 28 Juni. Namun, Anies menekankan bahwa pihaknya bisa saja menarik 'rem darurat' apabila kondisi ini tidak berubah.

"Ibu Kota kini dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi, maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September dan Februari tahun lalu," kata Anies.

"Kita inginkan peristiwa itu tak berulang. Untuk itu, maka dua unsur harus kerja bersama. Unsur rakyat warga dengan pemerintah dan penegak hukum, harus kolaborasi, masyarakat menjalankan 3M dan kita (di Pemerintahan) semua laksanakan 3T," lanjutnya.

(wis/dmi/wis)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK