Listrik di permukiman warga pesisir pantai Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah, sempat padam saat gempa Magnitudo 6,1 menguncang, Rabu, (17/6).
"Iya benar, sempat terjadi padam akibat gempa, itu disebabkan sistem proteksi dari jaringan listrik akibat terjadinya guncangan gempa. Namun tim langsung bergerak cepat untuk melakukan pemulihan dan sistem kelistrikan sudah kembali normal," tutur Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Ramli Malawat, Rabu, (16/6).
Ia mengatakan kondisi aset distribusi dan pembangkit, sistem kelistrikan, hingga sumber daya manusia PLN beserta keluarganya yang berada di lokasi terdampak gempa dipastikan aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasca-terjadinya gempa tim di lapangan langsung bergerak menginventarisir aset ketenagalistrikan yang ada di wilayah terdampak gempa. Kami juga langsung memastikan kondisi pegawai, keluarga pegawai beserta Tenaga Alih Daya (TAD) yang ada disana," ucapnya.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mewaspadai apabila terjadi hal tersebut. Tentunya kita semua berharap hal tersebut tidak terjadi", ujar Ramli.
PLN mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk melaporkan melalui aplikasi PLN Mobile menghubungi Contact Center PLN 123 ataupun langsung ke Kantor Pelayanan PLN terdekat apabila terdapat gangguan kelistrikan yang dialami di sekitarnya.
Sebelumnya, gempa magnitudo 6,1 mengguncang Maluku Tengah, Rabu (16/6). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat gempa terjadi pukul 11.43 WIT.
Warga pesisir pantai Desa Tehoru, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku dilaporkan sempat berhamburan mencari daerah dataran tinggi usai melihat gelombang pasang di Pelabuhan Tehoru setelah terjadi gempa bumi.
Kepala Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Ambon Herlambang Huda sempat meminta warga pesisir pantai Desa Tehoru dan Desa Yaputi di Kecamatan Tehoru, Maluku Tengah segera menjauhi pantai 2 jam karena potensi stunami.
Hingga saat ini, BMKG mencatat terjadi gempa bumi susulan dengan Magnitudo di bawah 3 sebanyak 12 kali.
(sai/arh)