Sekelompok mahasiswa menggelar aksi di ruas Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Mereka membakar ban dan hendak memblokade jalan.
Aksi itu sempat membuat akses menuju keluar Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengalami kemacetan.
Dalam aksinya, mereka menolak kuliah online di masa pandemi Covid-19. Mereka meminta pemerintah membuka perkuliahan tatap muka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi pada Rabu (16/6), juga diwarnai saling dorong antara mahasiswa dengan petugas kepolisian yang mengawal aksi.
Aksi dorong tersebut terjadi ketika mahasiswa hendak menahan sebuah truk untuk dijadikan tempat mimbar menyampaikan aspirasinya. Sehingga pihak kepolisian langsung melakukan pengamanan.
Menurut pendemo, kuliah online selama ini tidak efektif untuk memajukan dunia pendidikan saat ini.
Koordinator lapangan aksi, Misbahul Khair mengatakan sistem kuliah online selama pandemi Covid-19 itu tidak merata.
"Kualitas jaringan di daerah pelosok tidak merata, utamanya di Timur Indonesia," kata Misbahul.
Aksi ini, kata Misbahul, digelar untuk menagih janji Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang menjanjikan kuliah offline pada awal tahun ini.
"Kita ketahui menteri Nadim Makarim pernah berjanji bahwa kuliah atau belajar offline mulai dilaksanakan Januari 2021 ini, tapi nyata hingga saat ini belum juga dilaksanakan," katanya.
Selain itu, mahasiswa mendesak kepada seluruh pimpinan kampus untuk kembali menggelar kuliah secara tatap muka.