Jalur sepeda permanen di jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat akan dibongkar. Padahal, jalur sepeda permanen tersebut belum lama dibangun.
Rencana pembongkaran pertama kali diembuskan oleh Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, dari Fraksi NasDem. Dia meminta Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi dan mengkaji ulang keberadaan jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin.
Menurutnya, keberadaan jalan sepeda itu bisa mendiskriminasi pengguna jalan lain. Bahkan, diskriminasi antara pengguna sepeda jenis lainnya seperti road bike atau sepeda lipat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai nanti jalur permanen semua pelaku hobi motor bikin minta juga kepada pemerintah jalur motor khusus kayak Harley dan superbike," kata Sahroni.
Usulan itu lantas diterima oleh Listyo. Ia menyebut Polri akan melakukan studi banding ke negara luar dalam waktu dekat.
Studi banding tersebut dilakukan untuk melihat pengaturan perihal rute sepeda, baik yang digunakan untuk berangkat kerja ataupun berolahraga.
"Kami setuju masalah yang permanen itu dibongkar saja," kata Listyo dalam Rapat Kerja di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (16/6).
Jalur sepeda di Jakarta sendiri baru tersedia Februari 2021 lalu. Saat itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai melakukan rencana pembangunan jalur sepeda permanen sepanjang 11,2 kilometer di sepanjang kawasan Sudirman-Thamrin. Lebar jalur dibuat sampai 2 meter.
Jalur sepeda permanen Sudirman-Thamrin juga bakal dilengkapi beberapa fasilitas bagi pesepeda seperti wayfinding, pijakan kaki di kaki simpang dalam lintasan jalur sepeda, dan rest area berupa bike rack pada trotoar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pembangunan jalan sepeda permanen tersebut menggunakan dana yang berasal dari kewajiban pihak ketiga atau swasta.
Total anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan tersebut adalah Rp28 miliar. Jumlah tersebut sudah termasuk untuk anggaran pembuatan tugu sepeda sebanyak 800 juta. termasuk pembangunan 11 koridor sepeda yang dibangun secara permanen di Sudirman-Thamrin
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan jalur sepeda permanen tersebut juga akan dipasang planter box. Namun, Ditlantas Polda Metro Jaya mengatakan bahwa planter box di jalur sepeda itu meningkatkan fatalitas.
Syafrin pun merespons bahwa pemasangan planter box sudah melalui kajian.
"Justru dari hasil perencanaan, FGD, hasil pembahasan, ini yang paling utama dengan memperhatikan faktor perilaku pengemudi kita, bisa dibayangkan itu jika dipasang yang lunak, dengan kejadian sekarang seperti apa ke pengendara sepeda, jadi itu semuanya sudah melalui kajian," kata Syafrin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/5).
Proyek jalur sepeda permanen itu ditargetkan selesai Maret 2021, namun akibat beberapa hal teknis pembangunan pun molor hingga Mei.
Sampai saat ini pembangunan jalur sepeda permanen tersebut belum juga rampung. Namun sudah terancam dibongkar.
(yla/wis)