Dewan Perwakilan Rakyat RI membatasi pertemuan tatap muka pada rapat-rapat komisi menyusul temuan 46 anggota dan staf DPR positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengatakan anggota yang hadir dalam rapat tatap muka dibatasi 25 persen. Selebihnya kerja di rumah alias work from home (WFH) hadir secara virtual.
Diketahui, total anggota DPR periode 2019-2024 berjumlah 575 orang. Dengan demikian sekitar 430 anggota dewan kini WFH.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang di ruangan cukup 25 persen saja. Sisanya rapat dilakukan secara virtual. Rapat virtual tidak mengurangi esensi dari rapat itu sendiri," kata Muhaimin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (18/6).
Sekretariat Jenderal DPR sebelumnya menyebutkan ada 46 orang di Kompleks Parlemen yang terpapar Covid. 11 di antaranya merupakan anggota dewan, sementara, 11 orang lainnya tenaga ahli, tujuh orang dari Pamdal dan TV Parlemen, serta 17 PNS di DPR.
Muhaimin dalam kesempatan itu juga meminta kepada Kesetjenan DPR agar mengetatkan protokol kesehatan di lingkungan Kompleks Parlemen.
"Pihak Kesetjenan DPR harus memperketat protokol kesehatan di lingkungan Parlemen," kata Ketua Umum PKB itu.
Muhaimin juga menginstruksikan agar Kesetjenan melakukan penelusuran kontak terhadap pihak-pihak yang berhubungan dengan anggota yang terpapar Covid.
Wakil Ketua DPR RI lainnya Sufmi Dasco Ahmad juga sudah mengatakan, pihaknya meniadakan kegiatan kunjungan kerja (kunker), baik ke dalam atau luar negeri, bagi komisi-komisi hingga akhir bulan ini, Juni 2021. Keputusan ini diambil seiring dengan temuan puluhan orang yang bekerja di Gedung DPR RI positif terinfeksi Covid-19.
Menyikapi hal ini, tiga komisi yaitu Komisi I DPR, Komisi VII DPR, serta Komisi VIII DPR telah memutuskan untuk melakukan lockdown alias menghentikan seluruh aktivitasnya untuk sementara waktu.
(dmi/gil)