Sebanyak 92 orang suporter Persebaya Surabaya alias Bonek diamankan kepolisian usai terlibat kericuhan di jalan sekitar Stadion Gelora 10 Nopember, Tambaksari, Surabaya, Kamis (17/6) malam.
"Yang diamankan 92 orang yang terdiri dari 90 laki-laki dan dua perempuan," kata Kepala Subbagian Humas Polrestabes Surabaya AKP M Faqih, Jumat (18/6).
Faqih mengatakan mereka juga telah menjalani swab tes antigen Covid-19. "Ke-92 orang itu semuanya dinyatakan negatif," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, kata Faqih, para Bonek tersebut hanya diamankan sementara. Mereka juga sudah mulai dilepaskan atau diperkenankan pulang ke rumahnya masing-masing.
Sebelumnya, euforia konvoi ribuan suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania dalam peringatan ulang tahun klub kebanggaannya ke-94 tahun mendadak berubah menjadi ricuh. Polisi bahkan sampai menembakkan gas air mata.
Pantauan di sekitar Stadion Gelora Sepuluh Nopember, tepatnya di sisi depan Kaza City Mall, mulanya situasi tampak kondusif, Bonek juga kompak menyanyikan chant Persebaya.
Namun, tiba-tiba dari arah belakang kerumunan Bonek, orang tak dikenal melakukan pelemparan benda dan petasan ke arah petugas, yang berjaga di depan.
Situasi tak kondusif, membuat petugas menembakkan gas airmata. Sehingga, ribuan Bonek yang berkerumun di depan Kaza City Mall berlarian.
Sementara itu, salah satu satu pentolan dan koordinator Bonek, Heri Agus Supriyanto atau yang karib disapa Agus Bimbim Tessy mengaku tak tahu menahu perihal aksi konvoi Bonek menyambut ulang tahun Persebaya tersebut.
"Aku nggak paham kalau Bonek datang ke Tambaksari, mas," kata Tessy, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan tak ada koordinasi apapun kepada para Bonek itu untuk melakukan aksi tersebut. Menurutnya hal itu adalah inisiatif pribadi mereka.
"Enggak ada koordinasi, nggak ada yang nyuruh, mungkin dari pikirannya sendiri-sendiri aja yang datang ke sana, nggak ada yang nyuruh," ucapnya.
Tessy mengaku tak habis pikir mengapa Bonek tetap melakukan aksi konvoi dan turun ke jalan, padahal situasi pandemi Covid-19 belumlah usai.
"Enggak tahu mas pusing," pungkas dia.
(frd/arh)