Satgas Sebut Saat Ini Belum Gelombang Kedua Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 21 Jun 2021 19:08 WIB
Satgas Covid-19 mengatakan kasus corona di Indonesia masih pasang surut dan belum pernah mencapai titik terendah untuk kemudian dilanjutkan lonjakan baru.
Calon pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line menjalani tes antigen di stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin, 21 Juni 2021. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengatakan lonjakan kasus virus corona yang terjadi sepekan ini belum bisa disebut sebagai gelombang kedua pandemi di Indonesia. Indonesia pada hari ini mencetak rekor penambahan kasus baru sebanyak 14.536 kasus.

Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia masih pasang surut dan belum pernah mencapai titik terendah untuk kemudian dilanjutkan lonjakan baru.

"Karena kita negara kepulauan yang luas dan besar, maka susah mendefinisikan gelombang kedua. Infeksi berjalan terus dan tidak pernah mencapai nol atau titik terendah. Kita lebih menyebutnya sebagai lonjakan kasus di perjalanan penanggulangan pandemi," kata Alex saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (21/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alex juga menyebut meski beberapa daerah mengalami lonjakan kasus, namun ada pula sebagian daerah yang mengalami pelandaian kasus. Kondisi tak seragam itu juga menyebabkan definisi gelombang pandemi Covid-19 di Indonesia masih samar.

Ia melanjutkan, kondisi penanganan pandemi di setiap daerah juga beragam. Bahkan, dalam satu kecamatan bisa terdapat kelurahan atau RT/RW yang berbeda peta zonasinya.

"Magnitude setiap wilayah berbeda, bahkan dalam satu kabupaten, tidak semua kecamatan atau desa ada di zonasi merah," kata dia.

Alex meminta agar setiap pemerintah daerah terus memaksimalkan arahan pemerintah pusat seperti Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPM) Mikro. Ia menyebut, pemerintah daerah harus berupaya mempertahankan daerahnya agar terus menjadi zona hijau.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan pemerintah daerah menurutnya adalah memaksimalkan strategi tes, telusur, dan tindak lanjut (3T). Kemudian memastikan pelaksanaan protokol 3M yang meliputi memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak diikuti oleh masyarakat dengan baik.

"Bagaimana supaya tetap hijau? juga sukseskan vaksinasi, lakukan isolasi dan karantina bagi yang terkonfirmasi. Pastikan logistik tersedia, dan pastikan yang sakit sedang, berat, dan kritis dibawa ke rumah sakit," ujar Alex.

Sementara itu, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Pandu Riono menyebut saat ini Indonesia sudah memasuki gelombang kedua virus corona dan bersiap menuju puncak kasus. Hal itu ditandai dengan lonjakan kasus Covid-19 secara signifikan dalam sepekan terakhir.

Adapun Pandu memprediksi kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di puncak gelombang kedua kali ini akan lebih tinggi dari apa yang terjadi akhir Januari 2021.

Pandu menilai potensi puncak gelombang kedua lebih tinggi lantaran saat ini Indonesia dihadapkan pada kemunculan varian mutasi virus SARS-CoV-2 yang sudah teridentifikasi di sejumlah provinsi. Selain itu, menurutnya saat ini kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan mengalami kemerosotan.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER