Kemendikbud: Sekolah Tetap Wajib Beri Opsi Belajar Tatap Muka

CNN Indonesia
Selasa, 22 Jun 2021 12:57 WIB
Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya akan dilakukan Juli belum akan diubah meski desakan menunda PTM menguat di tengah lonjakan Covid-19.
Sejumlah murid mengerjakan soal Penilaian Akhir Tahun (PAT) saat menjalani uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Kebayoran Lama Selatan 17 Pagi, Jakarta, Rabu (9/6/2021). (Antara Foto/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan belum ada perubahan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah di luar wilayah berstatus zona merah risiko covid-19.

Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah Jumeri mengatakan kebijakan PTM masih mengacu pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, dimana sekolah diwajibkan tatap muka setelah vaksinasi guru dan tenaga kependidikan.

"Sekolah tetap wajib memberikan opsi PTM terbatas maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan orang tua tetap memiliki hak untuk menentukan anaknya untuk PTM terbatas maupun PJJ," kata Jumeri kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan pengecualian yang dilakukan terhadap kebijakan PTM hanya pada wilayah yang menerapkan PPKM. Berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 14 Tahun 2021, sekolah di zona merah diinstruksikan belajar dari rumah.

"Satuan pendidikan yang berada pada daerah yang tidak menerapkan PPKM mikro zona merah tetap menyelenggarakan PTM terbatas sesuai SKB 4 Menteri," tutur Jumeri.

Namun, Jumeri menegaskan setiap pemerintah daerah berwenang menghentikan PTM sementara jika terdapat kasus covid-19 di sekolah tersebut.

Belakangan ini kasus covid-19 melonjak tinggi di sejumlah daerah. Tingkat positivitas atau positivity rate nasional tercatat mencapai 38,2 persen dalam sepekan terakhir.

Merespon hal ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta pemerintah menunda PTM yang rencananya dilakukan Juli 2021 dan menyetop uji coba PTM di daerah dengan positivity rate di atas lima persen.

Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga meminta pemerintah tidak gegabah membuka sekolah. Sekretaris Jenderal FSGI Heru Purnomo mengatakan banyak sekolah yang belum benar-benar siap mengimplementasikan protokol kesehatan.

"Harus hati-hati dalam melaksanakan PTM di sekolah. Ketika positivity rate di atas 10 persen, maka jangan gegabah untuk membuka sekolah karena faktor risikonya," kata Heru, Senin (21/6).

(fey/ugo)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER