Sekretaris Daerah Provinsi Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji mengklaim pasokan oksigen khusus untuk perawatan pasien Covid-19 di wilayahnya masih mencukupi.
"Kemarin sudah mengumpulkan kepala-kepala rumah sakit, memang kebutuhan oksigen meningkat. Tapi sampai hari ini masih tercukupi," kata Aji di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Selasa (22/6).
Aji tak merinci jumlah kecukupan stok oksigen tersebut. Namun pihaknya tetap mengantisipasi masalah ketersediaan oksigen ini dengan meminta distributor menambah pasokan ke DIY.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya saja, distributor Jogja-Jawa Tengah itu di Jogja kemarin dialokasikan 60 persen dari total yang didistribusi. Karena Jateng sudah punya distributor yang lainnya lagi, maka kami mohon misalnya saja untuk Jogja kita tingkatkan jadi 80 persen," paparnya.
Pihaknya juga menampik alat bantu oksigen baru akan dipakai ketika kadar saturasi oksigen pasien berada di bawah 90.
"Nggak, memang masih. Tapi teman-teman di rumah sakit mengantisipasi kebutuhan ke depan. Kita nggak bisa wong mestinya diberikan oksigen diganti gas (lain)," ucapnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, menipisnya stok oksigen tak terlepas dari kenaikan kasus Covid-19 belakangan.
Hal ini terlihat dari keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan yang terus bertambah.
"Sudah dipasok distributor atau para agen. Tapi pemakaiannya tiga kali lipat ya jadi cepat habis," ujar Pembajun saat dihubungi.
Tingginya pemakaian oksigen ini, kata Pembajun, turut dilatarbelakangi ketidakpahaman masyarakat akan prosedur penanganan pasien Covid-19.
Menurutnya, masih banyak pasien yang semestinya bisa ditangani puskesmas malah dievakuasi ke rumah sakit.
"Ke puskesmas dulu, jangan langsung ke rumah sakit. Nanti kasus-kasus ringan kalau sudah sampai di IGD kan rumah sakit nggak bisa nolak. Kecuali kalau memang emergency," sebut Pembajun.
Pemda DIY setelah ini berencana mengumpulkan seluruh distributor di wilayah DIY guna meminta dukungan untuk mencukupi kebutuhan oksigen di seluruh rumah sakit rujukan.
"Kita kumpulkan dulu distributor yang ada dulu saja, tidak mencari yang baru. Kalau bisa mencukupi pasokan oksigen, kita minta maksimalkan. Tapi kalau kita harus mencari (distributor) dari luar kita upayakan," tandasnya.
Kabar ketersediaan oksigen bagi pasien di Yogyakarta habis sebelumnya disampaikan penulis Kalis Mardiasih melalui cuitan di akun Twitter miliknya @mardiasih.
"Barusan perawat bilang: oksigen sejogja habis, mbak. nggak usah pake dulu ya. kalo saturasi di bawah 90 baru pake," cuit Kalis.
"teman-teman yg punya orangtua, #SalingJaga keluarga ya. mungkin kawan2 merasa sehat untuk tetap aktivitas, tapi jangan lupa pantau ortu bener2 ya utamanya zona merah di jateng," sambungnya.
(kum/psp)