Ketersediaan Tempat Tidur RS Covid Surabaya Tersisa 10 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 23 Jun 2021 19:22 WIB
Ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Surabaya kian menipis seiring lonjakan kasus Covid-19.
Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap pasien COVID-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Surabaya, CNN Indonesia --

Ketersediaan tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di Surabaya kian menipis. Hal itu seiring juga dengan kasus Covid-19 di Kota Pahlawan yang terus melonjak.

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan BOR RS di Surabaya saat ini telah mencapai 89,19 persen. Itu artinya ketersediaan tempat tidur hanya tersisa sebanyak 10 persen.

"Hari ini 89,19 persen," kata Febri, sapaan akrabnya, di Surabaya pada Rabu (23/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia merinci bahwa BOR ICU ventilator mencapai 90 persen. Sedangkan untuk yang nonventilator 95 persen. Lalu ruang isolasi perawatan dengan gejala ringan terpakai sampai 88 persen.

Kasus kumulatif positif Covid-19 di Surabaya saat ini tercatat 24.871 kasus. Sebanyak 23.167 kasus di antaranya sembuh, 1.385 meninggal dunia dan 319 masih dirawat atau kasus aktif. Surabaya sendiri berstatus zona oranye atau daerah risiko sedang.

Meski begitu, lanjut Febri, sebenarnya positivity rate di Surabaya berjalan dinamis. Pada pekan kedua bulan ini, mulai 7-13 Juni positivity rate naik 10 persen. Kemudian meningkat di pekan berikutnya, 14-20 persen.

"Masuk pekan ini, penurunan hingga 19 persen," ucapnya.

Febri mengatakan kasus Covid-19 di Surabaya mulai mengalami kenaikan akibat dampak libur pada Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah lalu.

Maka dengan meningkatnya kasus dan menipisnya ketersediaan rumah sakit ini, Febri mengatakan, Pemkot Surabaya memohon agar masyarakat tertib dan disiplin menjalankan protokol kesehatan.

"Surabaya dan sekitarnya ada lonjakan signifikan, kami berharap warga tertib dan disiplin protokol kesehatan. Walaupun sudah divaksin tetap dijaga," pungkas dia.

(frd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER