BPPTKG Ubah Rekomendasi Daerah Bahaya Erupsi Gunung Merapi

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jun 2021 21:10 WIB
Gunung Merapi. (Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memperbarui rekomendasi daerah bahaya erupsi Gunung Merapi, Jumat (25/6).

Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida menuturkan, pembaruan rekomendasi daerah bahaya menyusul kejadian awan panas guguran yang mengarah ke tenggara atau ke arah Sungai Gendol, pukul 04.41 WIB pagi tadi.

"Awan panas luncuran (ke tenggara) terpanjang terjadi tadi pagi, itu sejauh 3 ribu meter atau 3 kilometer," kata Hanik dalam laporan aktivitas Gunung Merapi yang disiarkan secara daring, Jumat (25/6).

"Untuk mengantisipasi perkembangan erupsi berikutnya, rekomendasi daerah bahaya kita mutakhirkan," sambungnya.

Menurut Hanik, daerah potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara yaitu Sungai Gendol yang sebelumnya sejauh maksimal 3 kilometer kini menjadi 5 kilometer. Kemudian untuk Sungai Woro sejauh 3 kilometer.

Sementara untuk sektor selatan-barat daya tidak ada perubahan. Potensi bahaya awan berupa guguran lava dan awan panas di Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih masih sejauh maksimal 5 kilometer.

Dengan perubahan rekomendasi daerah bahaya ke arah tenggara ini, kata Hanik, belum sampai memaksa pengungsian warga. Khususnya masyarakat di Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman.

"Kalitengah Lor masih ada di radius lebih sedikit dalam perbatasan 5 kilometer. Untuk masyarakat Kalitengah Lor belum ada di radius 5 kilometer namun kesiapsiagaan perlu ditingkatkan," tegasnya.

Sementara untuk perkembangan kubah lava Merapi di sektor barat daya, kata Hanik, saat ini volumenya terpantau mencapai 1,4 juta meter kubik. Dengan laju pertumbuhan 11 ribu meter kubik per hari.

Sedangkan volume kubah lava di tengah kawah terpantau mencapai 2,1 juta meter kubik dengan laju pertumbuhannya sebesar 12 ribu meter kubik per hari.

Hanik menuturkan, pertumbuhan kubah lava ini pula yang berdampak pada kestabilannya, membuat kejadian luncuran awan panas kian intensif belakangan.

"Aktivitas awan panas dan guguran mengalami peningkatan, karena kestabilan kubah lava mulai terganggu volume kubah lava yang semakin membesar dan adanya suplai magma dari dalam," katanya.

Dengan situasi tersebut, BPPTKG masih mempertahankan status Siaga (level III) pada Gunung Merapi yang ditetapkan sejak 5 November 2020.

(kum/ugo)


Saksikan Video di Bawah Ini:

VIDEO: Ledakan di SPBU, 8 Orang Luka

KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK