Pemkot Bogor Belum Berencana Buka Sekolah Tatap Muka

CNN Indonesia
Senin, 28 Jun 2021 18:06 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan sekolah di wilayahnya tidak akan dibuka untuk pembelajaran tatap muka (PTM) sampai kondisi penularan Covid-19 melandai. Dia belum berencana membuka sekolah di tengah lonjakan kasus Covid.

"Tidak ya [melakukan PTM], sampai kemudian kita pastikan angkanya (penularan Covid-19) sudah landai dan terkendali," kata Bima melalui diskusi yang disiarkan langsung di Youtube FMB9ID_IKP, Senin (28/6).

Bima memahami keputusan tersebut tidak sesuai dengan yang diarahkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, di mana sekolah di zona oranye, kuning dan hijau diminta tetap melakukan PTM.

Ia mengatakan saat ini Bogor berada di zona oranye. Sehingga berdasarkan arahan tersebut, Bima seharusnya melanjutkan wacana PTM pada Juli 2021.

"Tapi di lapangan kita lihat ini situasinya sudah darurat. Walau kita tidak merah, masih oranye, tapi kalau hari ini diminta untuk melaksanakan [sekolah] tatap muka, saya kira banyak yang melihat itu bukan pilihan yang baik," tuturnya.

Bima mengatakan pekan lalu ia memerintah simulasi PTM dihentikan ketika melihat kondisi pandemi kian memburuk. Ia menyoroti penularan Covid-19 pada anak-anak yang terus meningkat.

"Bagi kami, angka anak-anak yang terpapar semakin meningkat ini sesuatu. Bisa jadi karena varian baru, bisa jadi karena memang liburan anak-anak banyak aktivitas di luar," tambah dia.

Kekhawatiran akan pelaksanaan PTM Bima sampaikan berdasarkan pengawasan terhadap jalannya simulasi beberapa pekan lalu. Ia mendapati antisipasi protokol kesehatan hanya berjalan optimal di dalam sekolah.

Sementara di luar lingkup sekolah, Bima mengatakan masih banyak siswa yang berkumpul sepulang sekolah, kemudian menggunakan angkutan umum tanpa berjaga jarak.

Dalam menanggulangi hal tersebut, Bima sebenarnya sudah mengerahkan satuan tugas khusus pelajar yang berfungsi melakukan pengawasan protokol kesehatan siswa di luar sekolah.

Namun dengan kondisi pandemi saat ini, ia memilih mengurungkan niatnya melakukan PTM. Ia menekankan syarat utama pembukaan sekolah adalah kasus Covid-19 di wilayah tersebut harus landai.

Sebelumnya, Kemendikbudristek memastikan wacana PTM Tahun Ajaran 2021/2022 masih berlanjut bagi wilayah di zona orange, kuning, dan hijau. PTM hanya disetop di wilayah zona merah yang melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sejumlah daerah pun memilih menunda PTM meskipun tidak semua wilayahnya berada di zona merah. Keputusan itu diambil karena tingginya lonjakan kasus Covid-19. Beberapa di antaranya termasuk DKI Jakarta dan Tangerang Selatan.

(fey/ugo)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK