Kritik Mahasiswa ke Jokowi: Orde (Paling) Baru, Raja Membual

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jun 2021 07:47 WIB
Presiden Jokowi disebut sebagai Presiden Orde (Paling) Baru oleh BEM UGM. Selain itu, Jokowi juga dijuluki The King of Lip Service dari BEM UI.
Presiden Jokowi mendapat julukan Presiden Orde (Paling) Baru hingga The King of Lip Service dari mahasiswa UGM serta UI. (Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM UGM) menjuluki Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan sebutan presiden Orde (Paling) Baru. Hal itu disampaikan BEM UGM tepat pada hari ulang tahun Jokowi, 21 Juni lalu.

Kritik terhadap Jokowi tersebut disampaikan BEM UGM sebelum BEM Universitas Indonesia (BEM UI) menyebut Jokowi sebagai The King of Lip Service atau Raja Pembual.

"Sugeng Ambal Warsa (selamat ulang tahun) Bapak Presiden Orde (Paling) Baru," tulis poster yang diunggah akun instagram @bemkm_ugm, sebagaimana dikutip Senin (28/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BEM UGM menyampaikan sejumlah doa yang merupakan sindiran terhadap sejumlah isu dan polemik selama kepemimpinan Jokowi.

BEM UGM Sindir Jokowi di Hari Ulang TahunFoto: Tangkapan Layar Instagram/@bemkm_ugm
BEM UGM Sindir Jokowi di Hari Ulang Tahun

Tidak hanya itu, BEM UGM juga mendoakan agar pada usianya ke-60, Jokowi masih ingat dengan janji kampanye 2019 lalu ihwal penyelesaian kasus HAM berat masa lalu.

BEM UGM juga berharap Jokowi bisa semakin dewasa dalam merespons berbagai kritik dan masukan dari masyarakat. Ini merupakan sindiran atas isu revisi UU ITE dan RKUHP.

Presiden BEM UGM Muhammad Farhan membenarkan unggahan itu dikeluarkan oleh organisasinya. Ia mengatakan terinspirasi dari ucapan ulang tahun para pejabat publik kepada Jokowi.

"Kan banyak pejabat yang melakukan itu (ucapan ulang tahun) pada presiden, sehingga kita ingin meng-counter-nya di hari yang sama," kata Farhan.

Farhan mengaku tidak mendapat intervensi atau tanggapan dari pihak kampus mengenai unggahan itu. Ia menekankan kebebasan berpendapat di UGM masih terjamin.

Oleh sebab itu, Farhan dan BEM UGM mengecam sikap Rektorat UI yang memanggil perwakilan BEM UI terkait kritik kepada Jokowi. Menurutnya, kampus harus menjadi tempat yang aman bagi mahasiswa.

"Ada kesan seolah ada represifitas dari kampus yang seharusnya jadi tempat kita bebas mengkritik pemerintah," ujarnya.


Mahasiswa UGM yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM merespons kritik BEM UI dalam salah satu unggahan mereka di akun Twitter @UGMBergerak. Mereka menyandingkan dua poster Jokowi.

Dalam poster milik mereka, terpampang foto Jokowi. Mereka kemudian menobatkan Jokowi sebagai Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan.

Sementara, poster satu lagi milik BEM UI yang memberi julukan Jokowi The King of Lip Service.

"Selamat kepada presiden Republik Indonesia @jokowi atas pencapaian dan prestasinya sehingga dapat meraih dua gelar terbaik yang diberikan oleh kami, mahasiswa. Indonesia Maju! [Berani, Kritis, Bergerak]," cuit @UGMbergerak.


Istana belum berkomentar banyak tentang kritik mahasiswa terhadap Jokowi.  Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin juga menolak berkomentar mengenai polemik tersebut. Menurut dia, persoalan itu seharusnya diselesaikan secara internal kampus.

(dmi/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER