Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak masyarakat untuk berwisata ke Raja Ampat, Papua Barat karena terkenal dengan keindahan budaya dan alamnya dengan tetap memenuhi protokol kesehatan Covid-19.
Hal itu ia sampaikan berkenaan dengan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia yang digagas oleh pemerintah.
"Berkenaan dengan Gerakan Bangga Berwisata di Indonesia, saya mengajak kita semua untuk berwisata ke Raja Ampat yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya. Berwisatalah dengan tetap menjalankan protokol kesehatan," kata Ma'ruf saat membuka acara Raja Ampat e-Festival, Senin (28/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menilai Gerakan Bangga Berwisata diharapkan dapat mendukung percepatan pemulihan sektor pariwisata di Indonesia yang kini terpuruk akibat pandemi.
Para pelaku usaha, saran dia, agar menyiapkan produk-produk UMKM, seperti suvenir khas Papua yang berkualitas serta sesuai dengan minat pasar.
Ia juga meminta agar destinasi-destinasi wisata menyediakan fasilitas bagi para pelancong muslim agar merasa nyaman dan betah. Di antaranya seperti tempat shalat dan makanan atau restoran halal.
"Selain itu siapkan pula sentra-sentra kuliner dengan konsep desain yang kekinian, namun tetap menunjukkan ciri khas budaya Papua, serta memenuhi standar protokol kesehatan," kata dia.
Ma'ruf juga meminta agar Kementerian Komunikasi dan Informatika mempercepat implementasi program tol langit ke kawasan Papua dan Papua Barat. Tujuannya, agar ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur itu bisa segera go digital.
Ia menilai program tol langit sangat penting di Papua dan Papua Barat karena mampu meningkatkan infrastruktur jaringan komunikasi dan informasi bagi masyarakat dan pelaku usaha.
"Ini akan mendorong pelaku UMKM untuk masuk ke ekosistem digital. Keberhasilan tol langit akan mendorong inovasi dan percepatan integrasi keuangan digital di tanah Papua Barat dan Papua," kata dia.
Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menegaskan konteks ucapan Ma'ruf yang mengajak masyarakat berwisata ke Raja Ampat dapat dilakukan setelah pandemi reda.
"Iya itu setelah [pandemi] reda ya. Bukan saat ini. Konteksnya setelah reda," kata Masduki.
Ia menyatakan bahwa Ma'ruf saat ini tengah konsen untuk menekan lonjakan pandemi virus corona di Indonesia. Salah satunya terus mengimbau masyarakat untuk terus menjaga protokol kesehatan dan mengurangi aktivitas di luar rumah sementara waktu.
"Kiai Ma'ruf kan saat ini terus mengimbau untuk menahan pergi ke luar rumah, jaga prokes, Wapres juga tegaskan jangan Salat berjemaah di masjid dulu, Salat jamaah di rumah. Masa suruh ke Raja Ampat dan kondisi saat ini," ucapnya.
Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo menilai ajakan Wapres bagi masyarakat untuk berwisata kurang tepat untuk dilakukan saat ini. Pasalnya, kondisi pandemi virus corona di Indonesia tengah melonjak dan belum terkendali.
"Karena risiko saat ini tinggi, high risk, di luar kondisinya berbahaya, kita liat aja positivity rate itu sangat tinggi, jadi enggak layak Wapres mengajak sekarang ya," kata Whindu kepada CNNIndonesia.com.
Penambahan kasus positif virus corona secara nasional per Senin (28/6) kemarin sebanyak 20.694 kasus. Maka total kasus positif Covid-19 di Indonesia telah mencapai 2.135.998 sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020 lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Whindu menilai terdapat komunikasi publik berbasis risiko yang keliru dari Wapres bila mengajak berwisata saat ini. Padahal, ia menilai masyarakat seharusnya mengurangi aktivitas di luar rumah terlebih dulu usai tak terkendalinya penyebaran virus saat ini.
"Kalau ngajaknya wisata ke Bali, Raja Ampat, Labuan Bajo, asal enggak ngajaknya sekarang ya enggak apa-apa. Kalau nanti pandemi sudah teratas terkendali ya tak masalah," kata Whindu.