Kepala Unit Pelayanan Ambulans Gawat Darurat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Winarto membantah mobil ambulans kosong mondar-mandir di jalan raya untuk menakuti warga terhadap bahaya virus corona (Covid-19). Asumsi tersebut beredar di masyarakat.
Winarto menjelaskan bahwa ambulans mengalami peningkatan aktivitas gawat darurat hingga dua kali lipat di masa pandemi Covid-19. Setiap ambulans yang selesai mengantar pasien, maka akan kembali pergi untuk dibersihkan.
"Ambulans akan pergi ke tempat dekontaminasi, pembersihan ambulans/disinfektan. Untuk ambulans gawat darurat, tempat dekontaminasi di Sunter," kata Winarto saat dihubungi, Selasa (29/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam perjalanan dari rumah sakit ke tempat dekontaminasi di Sunter, ambulans tentu dalam keadaan kosong. Winarto menganggap itu disalahartikan oleh masyarakat.
"Mungkin ini yang terlihat ambulans seperti enggak bawa penumpang atau kosong, karena akan menuju tempat dekon atau kosong sehabis proses dekon. Proses dekon sendiri memakan waktu 1-1,5 jam," ujarnya.
Dalam beberapa hari belakangan, kasus positif Covid-19 di Jakarta mengalami lonjakan. Sempat tembus rekor, yakni 9.394 kasus baru pada Minggu lalu (27/6).
Pemprov DKI Jakarta pun telah menyiapkan skenario terburuk dalam rangka penanganan Covid-19 di wilayah ibu kota.
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali mengatakan salah satu upaya yang disiapkan adalah penerapan mikro lockdown di zona merah dan zona oranye.
"Pemprov DKI menjalankan worst case scenario yang pertama adalah kebijakan PPKM mikro dengan ketat pada zona oranye dan zona merah dengan konsep mikro lockdown," kata Marullah, Minggu (27/6).
(yoa/bmw)