Presiden BEM KM Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, Dwiki Sandy meminta Presiden Joko Widodo menunaikan janji yang pernah diucapkan sebelumnya.
Hal itu ia sampaikan untuk mendukung BEM Universitas Indonesia yang memberikan sebutan kepada Presiden Joko Widodo sebagai 'King of Lips Service'.
"Kami berharap agar Presiden Jokowi berhenti untuk mengibul dan serius mengurus negara," kata Dwiki dalam keterangan resminya, Rabu (30/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwiki lantas turut menjuluki Presiden Jokowi sebagai sosok "New Lips Service". Pasalnya, Jokowi kerap kali berbicara merespons isu yang ramai menjadi perbincangan publik, namun realitanya tak sesuai dengan yang diucapkan.
Tak hanya itu, Dwiki juga tidak sepakat dengan sikap Rektorat UI yang memanggil pengurus BEM UI atas unggahan 'King of Lips Service' bagi Jokowi di media sosial. Ditambah lagi upaya peretasan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Ini ancaman nyata bagi kami, sebagai bentuk pembungkaman di era digital sekarang.
Ia berkomitmen BEM KM Unsri akan terus mengkritik pemerintah dan membela masyarakat yang tertindas.
Sebelumnya, BEM UI menjuluki Presiden Jokowi sebagai Jokowi The King of Lip Service lewat Twitter. Sikap BEM UI itu lantas menjadi sorotan hingga kemudian Rektorat memanggil untuk meminta klarifikasi.
Sementara itu, Jokowi meminta kampus untuk tidak menghalangi mahasiswa untuk berekspresi. Dia merasa wajar jika ada pihak yang mengkritiknya dalam mengelola negara.
Ia bahkan sempat menuturkan kalau sebelumnya acap kali mendapat julukan dari berbagai pihak seperti otoriter hingga bapak bipang. Meski begitu, Jokowi mengingatkan bahwa ada nilai budaya tata krama di Indonesia.