Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat saat ini angka kasus aktif di Ibu Kota terus meningkat dua kali lipat setiap delapan hari seiring penambahan kasus positif harian Covid-19, terutama sejak 19 Juni lalu.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam paparannya kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (29/6) mencatat kenaikan terutama terlihat pada 24, 26, dan 28 Juni lalu.
"Per 19 Juni, kasus aktif [DKI] telah melebihi puncak gelombang pertama. Setiap delapan hari, kasus aktif berlipat ganda dua kali lipat," kata Anies dalam dokumen presentasi yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (30/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anies merinci, pada 24 Juni, jumlah kasus aktif bertambah lebih dari empat ribu atau dua kali lipat terhitung delapan hari sejak 16 Juni, sebanyak 1.067 kasus aktif.
Dua hari kemudian, pada 26 Juni, angkanya juga linier naik dua kali lipat sejak penambahan kasus aktif pada 18 Juni, dari semula sekitar dua ribu menjadi enam ribu kasus aktif.
Terakhir, pada 28 Juni, jumlah kasus aktif bertambah 4.831, dari semula pada 20 Juni hanya bertambah 3.030 kasus aktif.
Anies mengatakan, saat ini jumlah kasus aktif atau yang masih menjalani perawatan di DKI telah menyentuh angka 62.126 atau 11,8 persen dari 528.409 kasus kumulatif.
Jumlah itu kata Anies naik 230 persen sejak Februari yang menurutnya tercatat sebagai puncak gelombang pertama laju pandemi Covid-19. Ia juga belum menemukan tanda-tanda pelandaian kasus.
"Kasus aktif saat ini telah mencapai 230 persen lebih besar daripada puncak gelombang pertama di awal Februari 2021 dan masih menunjukkan tren kenaikan dengan cepat," kata dia.
(thr/gil)