Jumlah Vaksin Covid untuk 181 Juta Penduduk RI Disebut Aman

CNN Indonesia
Jumat, 02 Jul 2021 00:08 WIB
Saat ini dikatakan sudah ada komitmen vaksin Sinovac 260 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, Novavax 50 juta dosis, dan 54 juta dosis dari sumber lain.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan sebanyak 1,5 juta anak remaja berusia 12-18 tahun menjadi penerima vaksinasi covid-19. Sebelumnya, pemerintah pusat telah memberikan lampu hijau agar pemerintah daerah bisa melaksanakan vaksinasi covid-19 bagi remaja berusia 12-18 tahun. (CNN Indonesia/ Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Covid-19 dari PT Bio Farma, Bambang Hariyanto, mengatakan, jumlah vaksin yang akan digunakan untuk target 181 juta penduduk Indonesia sudah diamankan.

Saat ini pemerintah telah menerima 98,2 juta dosis vaksin, berupa bahan mentah ataupun sudah jadi. Pemerintah juga sudah membuat komitmen dengan produsen vaksin dari berbagai kerjasama di luar negeri.

"Insya Allah aman," kata bambang dalam sebuah diskusi virtual yang disiarkan secara langsung di kanal Youtube MNC Triwijaya, Kamis (1/7) sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Bambang, saat ini telah ada komitmen dari produsen vaksin Sinovac sebanyak 260 juta dosis, AstraZeneca 50 juta dosis, Novavax 50 juta dosis, serta vaksin dari kerjasama multilateral yang diperkirakan mencapai 54 juta dosis.

Selain itu juga terdapat 15 juta dosis vaksin Sinopharm yang khusus digunakan untuk vaksin Gotong Royong.

"Astrazeneca itu sudah komitmen 50 juta lagi tapi pengirimannya sampai Q1 [kuartal 1] 2022. Jadi sampai akhir tahun mungkin bisa masuk 20 juta," jelas Bambang.

Lebih lanjut Bambang menyebut hingga saat ini pemerintah telah mendistribusikan 63,9 juta dosis vaksin ke seluruh wilayah di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 29,7 juta dosis sudah digunakan untuk vaksinasi tahap pertama dan 13,46 juta pada tahap kedua per tanggal 30 Juni.

"Sekitar 43 juta totalnya. Jadi masih ada stok," kata Bambang.

Pihaknya juga dikatakan sedang mempercepat produksi vaksin. Hal ini dilakukan mengingat Presiden Joko Widodo menargetkan 1 juta penyuntikan vaksin per hari pada bulan Juli dan 2 juta penyuntikan per hari pada Agustus mendatang.

Setiap minggu, Bio Farma juga memproduksi vaksin dari bahan baku yang diterima.

Adapun mengenai masa berlaku Emergency use authorization (EUA) atau izin darurat vaksin tersebut, menurut Bambang adalah enam bulan. Semua regulator memberikan masa izin simpan selama enam bulan, termasuk izin yang didapatkan Bio Farma dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kita diberikan [vaksin] dari luar [negeri] juga sama," jelas Bambang.

Sebelumnya, pada Kamis (1/7) sore pemerintah mendapatkan 998.400 vaksin jenis AstraZeneca bantuan dari Jepang. Sehingga saat ini, total vaksin dari semua merek mencapai 99.226.800 dosis.

(run/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER