Kemenkes Tunggu Rekomendasi ITAGI soal Tambahan Vaksin Nakes

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 18:30 WIB
Sampai saat ini pemerintah belum menetapkan opsi tambahan vaksin virus corona dosis ketiga pada tenaga kesehatan maupun masyarakat.
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac kepada tenaga kesehatan di RSUD Pasar Rebo, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2021. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan mengatakan sampai saat ini pemerintah belum menetapkan opsi booster atau tambahan vaksin virus corona (Covid-19) pada tenaga kesehatan maupun masyarakat secara umum di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut saat ini pihaknya masih menunggu rekomendasi dari hasil uji penelitian Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Untuk vaksin ketiga, kita masih tunggu kajian dan publikasi ilmiahnya ya, serta rekomendasi ITAGI dan izin BPOM," kata Nadia melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (1/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nadia mengatakan saat ini pedoman yang digunakan di Indonesia yakni pemberian dua dosis vaksin kepada warga dengan interval pemberian dosis vaksin Sinovac pertama dan kedua selama 28 hari, serta pemberian AstraZeneca yang dilakukan dengan interval pemberian hingga 12 pekan.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes itu juga memastikan, saat ini pemerintah terus memperluas sasaran vaksinasi seperti pada anak berusia 12-17 tahun serta masyarakat umum berusia di atas 18 tahun mulai hari ini, 1 Juli 2021.

Ia mengatakan upaya akselerasi vaksinasi yang secara keseluruhan menyasar 181.554.465 penduduk Indonesia ini demi mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok yang ditargetkan terjadi pada Desember 2021.

"Sementara kita akan percepat vaksinasi pada masyarakat luas untuk bisa mengejar kekebalan kelompok," kata dia.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebelumnya merekomendasikan agar tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat serta masyarakat Indonesia mendapat booster atau suntikan dosis ketiga vaksin virus corona.

Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih mengatakan rekomendasi itu muncul lantaran beberapa penelitian menyebutkan bahwa antibodi vaksin Covid-19 yang beredar saat ini hanya berkisar di kurun waktu enam bulan.

Adapun wacana booster vaksin berkembang menyusul temuan kasus infeksi Covid-19 dari warga dan nakes yang telah dua kali atau lengkap disuntik vaksin.

Tambahan itu dapat berbentuk suntikan kedua dengan jenis vaksin berbeda, suntikan vaksin ketiga setelah dosis lengkap, atau vaksin reguler tiap tahun untuk memperkuat kekebalan seperti vaksin flu.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER