Suasana Stasiun Manggarai terpantau sepi menjelang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah pada Jumat (2/7).
Sebagai stasiun transit, pada jam keberangkatan kerja stasiun Manggarai kerap dipadati penumpang. Warga dari berbagai wilayah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) memenuhi sejumlah peron, terutama arah ke Jakarta Kota.
Namun, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, pada pukul 07.55, beberapa baris peron arah Jakarta Kota tampak lengang. Begitupun arah sebaliknya seperti ke Bekasi dan Bogor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu karyawan swasta yang kerap menggunakan kereta rel listrik (KRL) Dodi Kurniawan menyebut stasiun Manggarai lebih sepi dari biasanya. Menurutnya, keadaan ini tampak sejak Senin pekan lalu.
"Karena ada PSBB Pak Anies, ini nanti katanya mulai lagi (PPKM)," kata Dodi saat ditemui di slaah satu peron Stasiun Manggarai, Jum'at (2/7).
Hal yang sama juga dikatakan oleh dua petugas stasiun. Menurut mereka, suasana stasiun pada pagi hari tampak lebih sepi dari biasanya.
Seorang petugas kebersihan juga mengatakan hal yang sama. Sejak pagi hari atau jam keberangkatan kerja, stasiun tampak sepi.
"Mungkin karena lagi Covid," ujar petugas tersebut.
Meski tampak sepi, saat kereta dari arah Bekasi tiba, ratusan penumpang tampak turun dan buru-buru berpindah ke peron tempat kereta jurusan Jakarta Kota.
Mereka lantas naik kereta dari arah Bogor yang telah terisi penumpang. Hal ini membuat keadaan di dalam kereta padat dan oang-orang tidak bisa menjaga jarak satu sama lain.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menetapkan pemberlakuan PPKM Darurat Jawa-Bali seiring dengan melonjaknya kasus penularan Covid-19. Aturan ini berlaku per 3-20 Juli.
Sejumlah poin dalam aturan tersebut antara lain, pemberlakuan work from home (WFH) 100 persen bagi sektor non essential, 50 persen bagi sektor essential, dan diizinlan 100 persen bagi sektor kritikal.
Pemerintah juga menutup mal dan pusat perbelanjaan, membatasi swalayan hingga pukul 17.00 waktu setempat, serta melarang warung makan ataupun pedagang kaki lima (PKL) melayani makan di tempat.
"100 persen work from home untuk sektor non essential," dikutip dari salinan dokumen yang diterima CNNIndonesia.com dari Jubir Kemenko Marves Jodi Mahardi, Kamis (1/7).