Efek Samping Vaksin Moderna: Lelah, Nyeri Otot, Sakit Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) jenis Moderna memiliki efek samping berupa nyeri otot hingga sakit kepala. Kelelahan juga bisa dirasakan seseorang yang disuntik vaksin Moderna.
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito mengatakan efek samping seperti itu masih bisa ditoleransi. Efek samping pun umumnya baru terasa usai penyuntikan kedua.
"Gejalanya masih bisa ditoleransi. Kejadian paling sering itu nyeri, kelelahan, nyeri di tempat suntik, sakit kepala, nyeri otot sendi," kata Penny saat konferensi pers secara daring, Jumat (2/7).
Meski ada efek samping, Penny memastikan vaksin ini aman digunakan untuk usia 18 tahun ke atas. Bahkan lansia juga dipastikan aman jika disuntik vaksin Moderna.
Tak hanya itu, Penny juga menjelaskan vaksin Moderna ini aman digunakan pada pasien dengan riwayat penyakit bawaan atau komorbid.
Mereka dengan penyakit bawaan seperti paru-paru kronis, jantung, obesitas, liver, hingga HIV dan diabetes tak masalah dengan vaksin Moderna.
"Aman digunakan pada kelompok populasi komorbid berdasar uji klinis fase tiga," kata dia.
BPOM sejauh ini telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) terhadap vaksin asal Amerika Serikat tersebut. Nantinya, masyarakat Indonesia bisa disuntik vaksin Moderna. Sebelumnya BPOM juga telah menerbitkan EUA untuk vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Moderna termasuk vaksin dengan dosis suntik dua kali. Vaksin kedua bisa disuntik satu bulan setelah dosis pertama.
"Jangka waktu penyuntikan satu bulan setelah dosis pertama," kata dia.
Khusus untuk Moderna, penyimpanan vaksin ini berbeda dengan vaksin-vaksin sebelumnya yang aman dalam suhu kulkas sekitar 2-8 derajat celcius. Moderna harus disimpan di suhu paling minimal minus 20 derajat celcius.
(tst/bmw)