Solo Minta Oksigen Industri untuk GOR, Jabar Genjot Kapasitas

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 06:04 WIB
Pemkot Solo meminta pasokan tabung gas oksigen industri untuk proyek GOR, di sisi lain Pemprov Jabar menggenjot kapasitas oksigen medis untuk atas Covid-19.
Pemprov Jabar meningkatkan kapasitas tabung oksigen medis. Ilustrasi (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Sumatera Utara (Sumut) Azwan Hakmi Lubis mengatakan stok gas oksigen medis di Sumut masih aman. Saat ini permintaan gas oksigen medis di Sumut berkisar 40 persen.

"Permintaan gas oksigen saat ini mencapai 40 persen. Jadi masih terbilang aman dan terkendali," kata Azwan, Selasa (6/7).

Menurut Azwan, permintaan gas oksigen medis sempat melonjak sampai 60 persen pada Juni lalu. Saat itu tingkat keterisian tempat tidur alias bed occupancy rate (BOR) di Sumut masih tinggi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut, Ramlan Sitompul mengatakan kebutuhan oksigen di Sumut masih bisa dikendalikan. Sebab kasus Covid-19 di Sumut tidak setinggi wilayah Pulau Jawa

"Pulau Jawa kondisinya paling berat, kalau di sini kasusnya memang ada namun kondisinya kebutuhan oksigen masih bisa dikendalikan," ujarnya.

Jabar Genjot Kapasitas Oksigen

Pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan kapasitas oksigen medis dengan menambah tabung gas baru sebanyak 300 tabung baru berisi 6 meter kubik dan 100 tabung baru berisi 1 meter kubik.

Asisten Daerah (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso menerangkan, Pemprov Jabar akan menggunakan dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang pengadaannya akan difasilitasi BUMD PT Jasa Sarana.

"Ini akan disinkronkan dengan penyiapan buffer stok tabung gas oksigen," kata Taufiq, Senin (5/7).

Taufiq mengatakan Pemprov Jabar menaruh perhatian serius pada penyiapan kebutuhan oksigen untuk masyarakat, terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri.

"Ini sedang dibahas lebih teknis karena untuk masyarakat yang isoman dan jauh dari fasyankes butuh fasilitasi tabung oksigen kecil," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita untuk mengkondisikan hal tersebut.

"Koordinator PPKM Darurat meminta agar 100 persen produksi oksigen diperuntukkan untuk kepentingan medis terlebih dahulu. Ini artinya seluruh alokasi industri harus dialihkan ke sektor medis," kata Juru Bicara Kemenko Marves Jodi Mahardi dalam jumpa pers daring di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (5/7).

(syd/hyg/frd/fnr/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER