Menkes Ungkap Lonjakan Kasus Covid di Jawa Imbas Varian Delta

CNN Indonesia
Rabu, 07 Jul 2021 11:50 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap lonjakan kasus covid-19 di Pulau Jawa imbas varian Delta. (Foto: Kris - Biro Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Pulau Jawa dalam beberapa pekan terakhir diakibatkan oleh mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2.

Budi mengatakan, varian Delta memiliki ciri khas tingkat penularan yang lebih cepat dan agresif dari varian Alfa B117 yang sudah lebih dulu diidentifikasi Indonesia, tingkat penularannya enam kali.

"Kita mengamati pola-pola penyebaran mutasi Delta. Nah, daerah-daerah yang naiknya tinggi di Jawa itu karena Delta, varian dari India," kata Budi dalam acara Mid Year Economic Outlook Day #2 secara daring, Rabu (7/7).

Merespons temuan itu, Budi mengatakan saat ini pihaknya menyiasati untuk melakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) secara masif dan agresif di daerah yang terpantau mengalami kenaikan kasus covid-19 yang cukup signifikan.

Mantan wakil menteri BUMN itu sebelumnya juga mengatakan saat ini pihaknya tengah memberikan perhatian khusus kepada tujuh provinsi yang berpotensi mengalami lonjakan kasus virus corona akibat varian Delta.

Ketujuh provinsi itu yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung.

"Kita sekarang sudah melihat, kalau ada provinsi lain yang kenaikannya tinggi, kita langsung lakukan WGS banayk disitu. Jangan-jangan Deltanya sudah nyebar sampai kesana," kata dia.

Tak hanya pemeriksaan WGS, Budi menyebut pemberlakuan pembatasan mobilitas warga harus segera dilakukan apabila memang lonjakan kasus covid-19 ditengarai akibat varian Delta.

Saat ini pemerintah berhasil mengidentifikasi 436 kasus varian Delta yang tersebar di Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.

"Penanganan harus khusus, dan kita lebih agresif melakukan pengetatan kalau memang kenaikan itu disebabkan oleh varian Delta," pungkasnya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan sebelumnya mencatat sejauh ini sudah ada 553 kasus mutasi virus SARS-CoV-2 dari enam jenis varian covid-19 yang teridentifikasi di Indonesia.

Data itu merupakan perkembangan terkini per 6 Juli 2021. Ratusan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS) terhadap total 2.590 spesimen.

Adapun bila dilihat lebih rinci, 544 diantaranya merupakan temuan dari varian yang tergolong 'Variant of Concern (VoC)' atau varian yang diwaspadai Badan Kesehatan Dunia (WHO). Mereka yakni B117 Alfa, B1351 Beta, dan B1617 Delta.

Rinciannya, 51 kasus Alfa B117, 57 kasus Beta B1351, 436 kasus Delta B1617.2. Kemudian 2 kasus Iota B1526, 5 Eta B1525, dan 2 Kappa B1617.1.

(khr/psp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK