Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan kepada jajaran kepolisian di seluruh Indonesia untuk menggandeng warga Nahdlatul Ulama untuk mempercepat proses vaksinasi Covid-19.
"Jadi kerja sama ini tidak hanya terbatas hanya di pusat pak, tapi di seluruh wilayah Indonesia dimana NU berada. Kami sudah perintahkan kepada seluruh jajaran kami untuk bisa kerja sama," kata Listyo dalam keterangan tertulis usai meninjau proses vaksinasi hasil kerja sama dengan PBNU di Jakarta, Rabu (7/7).
Jenderal bintang empat ini berharap agar kerja sama dapat melipatgandakan target suntikan dosis setiap harinya yang telah disiapkan oleh pemerintah. Menurutnya, pada Oktober dan November nanti bukan tak mungkin vaksinasi dapat dilakukan kepada 3 juta orang per harinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga akselerasi percepatan pun untuk mencapai target pemerintah di akhir Juli ini diharapkan bisa masuk, kalau kemarin di awal Juli 1 juta, mungkin di akhir Juli dan Agustus bisa masuk jadi 2 juta. Kemudian selanjutnya Oktober dan November juga bisa dilaksanakan 3 juta sehari," ucap Listyo.
Listyo menyampaikan semangat tersebut di hadapan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj di Yayasan Al-Mahbubiyah, Jalan Jeruk Purut, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (7/7).
Dalam tinjauannya, dia bersama Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan agar selalu melakukan akselerasi vaksinasi untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan capaian vaksinasi turun dalam empat hari terakhir seiring dengan sebaran kasus covid-19 yang tinggi dan pembatasan mobilitas yang diberlakukan akhir-akhir ini. Sehingga, target satu juta dosis tak tercapai.
Data Kemenkes per Selasa (6/7) Pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 33.176.029 orang telah menerima suntikan dosis vaksin virus corona. Sementara baru 14.267.980 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Itu artinya, target vaksinasi pemerintah baru menyentuh 18,27 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 7,85 persen.