Gerakan Swadaya Terima 44 Ribu Permintaan Oksigen di DKI

CNN Indonesia
Kamis, 08 Jul 2021 09:06 WIB
Ilustrasi antrean pengisian tabung oksigen. (Foto: REUTERS/WILLY KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia mencatat ada 44.000 permintaan oksigen gratis di Jakarta sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat diberlakukan.

Kebijakan PPKM darurat berlangsung mulai tanggal 3 sampai 20 Juli 2021. Kebijakan ini diberlakukan menyusul lonjakan kasus Covid-19 yang terus terjadi.

Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen untuk Indonesia sendiri merupakan perkumpulan yang diinisasi oleh kalangan profesional dengan berbagai latar belakang untuk melawan pandemi.

"Kalau dari dokumen bit.ly-nya kalau kita tengok ada sekitar 44 ribu [permintaan oksigen gratis] sampai sekarang," ucap salah satu inisiator GSSTA Alif Iman Nurlambang, di acara Mata Najwa, Rabu (7/7).

Pihaknya setiap hari menerima permintaan oksigen gratis sampai 1.700 orang. Dengan permintaan yang tinggi, kata Alif, pihaknya terpaksa harus memilih penerima oksigen gratis.

Dia mengatakan oksigen gratis akan diprioritaskan kepada pasien dengan gejala sedang dan parah. Ia menyebut pasien yang dipilih yakni pasien dengan saturasi rendah.

"Kami prioritaskan yang saturasinya yang rendah tapi yang masih bisa dinaikkan. Misalnya para ahli bilang kalau level 70, atau 80, itu udah enggak bisa ngapa-ngapain. Itu kan dilema. Kalau masih 85-91, mengingat daya jangkau ya, jarak waktu apalagi ada penyekatan jalanan, maka di level itu yang bisa kami berikan," jelas dia.

Alif menyebut situasi saat ini memasuki masa "babak final keputusasaan". Dengan kondisi itu, banyak warga yang panik dan rela melakukan apa pun agar mendapatkan oksigen dan sembuh dari Covid-19.

Dia mengatakan banyak orang yang ingin pinjam tabung oksigen kosong. Lalu, pasien itu akan mencari oksigen di tempat yang berbeda. Selain itu, ada juga yang sampai membeli regulator di tempat yang berbeda lagi.

"Itu kan gambling tiga kali ya, menggambarkan kebutuhannya tinggi sekali," ucap dia.

"Putus asa kayaknya bukan semi lagi, kayaknya sudah perpanjangan dua kali lima belas menit (istilah perpanjangan waktu di permainan sepak bola). Sudah melewati babak final keputusasaan mereka," imbuhnya.

Alif mengatakan pihaknya biasa meminjamkan tabung oksigen 5 sampai 7 hari. Pihaknya juga selalu mengusahakan untuk memberi tabung beserta isinya saat pertama kali diberikan kepada pasien.

Infografis Cara Melakukan Proning, Atasi Sesak Napas Pasien Covid-19. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

"Mereka boleh isi boleh tidak. Intinya dipinjamkan. Kami pinjamkan waktu awal isi. Hampir setiap hari yang telepon ke kami halo gerakan isi tabung. Jadi mereka tanya apakah kami bisa, betulkah ini tempat pengisian gratis," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, pihaknya mengalokasikan 100 persen oksigen dari berbagai sektor, termasuk industri, untuk penanganan pasien Covid-19.

Ia juga menjadikan kawasan Monas sebagai posko khusus permintaan oksigen dan pemulasaraan jenazah korban Covid-19.

Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan kenaikan harga oksigen portable dan oksigen tabung di DKI Jakarta yang terjadi sejak pertengahan Juni lalu mencapai kisaran 16 persen sampai 900 persen.

Kepala Kantor Wilayah III KPPU Aru Armando mengatakan besaran kenaikan harga itu disimpulkan dari hasil survei yang dilakukan lembaganya di 11 toko ibu kota di salah satu marketplace. Hasilnya, dari 11 toko itu, rerata menjual oksigen portable merek Oxycan 500cc di kisaran harga Rp58 ribu hingga Rp450 ribu.

(arh/yla/arh)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK