Berjuang Mencari Donor Plasma Konvalesen Melalui Komunitas
Beberapa minggu belakangan ini, istilah donor plasma konvalesen semakin sering terdengar. Donor plasma konvalesen sendiri adalah metode pengambilan darah plasma dari penyintas Covid-19 yang diberikan kepada pasien yang sedang menjalani perawatan sebagai terapi.
Salah seorang penyintas Covid-19, Marchus Teguh Sanjaya mengungkapkan bahwa donor plasma konvalesen tidak mudah didapatkan. Banyak pasien yang membutuhkan donor ini, namun sedikit yang mau berdonor.
"Belum banyak masyarakat yang paham soal donor konvalesen ini fungsinya apa. Edukasinya mungkin masih kurang," ujar Teguh.
Hal itu kemudian mendorongnya bergabung dengan ExCov Community, yaitu komunitas para penyintas Covid-19 yang giat mengajak sesama penyintas untuk mendonorkan plasma konvalesen. Hingga saat ini, Teguh telah tujuh kali mendonorkan plasma.
"Kalau kita ambil perbandingan, misalnya dalam satu hari, tim kita menerima 15-20 permintaan per hari, tapi dalam satu pekan hanya menerima pendonor 3-5 orang," kata Teguh.
Dia menjelaskan, ExCov Community berperan membantu atau memproses, serta mempercepat pasien memperoleh donor dengan menerima permintaan, untuk kemudian dibagikan ke berbagai grup lain. Saat ini, ExCov memiliki grup yang tersebar di Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Selain itu, ExCov juga menjaring relawan, serta penyintas untuk diedukasi dan diarahkan kepada menjadi pendonor. Teguh menyebut mereka aktif terlibat dalam kegiatan screening donor plasma konvalesen yang berlokasi di tempat umum dan bukan kantor PMI, misalnya mal.
Menurut Teguh, gerakan tersebut akan diadakan masif di sejumlah kota, dengan fokus di Pulau Jawa terlebih dahulu. "Kami terbuka kepada setiap pihak yang ingin men-support kegiatan kami," katanya.
Adapun syarat pemberian donor plasma mencakup pendonor harus berusia minimal 18 tahun; pernah terinfeksi virus Covid-19 dan sudah negatif dengan masing-masing konfirmasi laboratorium; dan diutamakan berjenis kelamin pria atau wanita yang belum pernah hami. Dalam satu kali donor, umumnya dilakukan pengambilan sekitar 600 cc plasma.
"Kebutuhan pasien juga berbeda, ada yang butuh hingga 600 cc dikali dua. Sedangkan ada juga yang hanya butuh 300 cc," ujar Teguh.
Untuk pasien yang membutuhkan donor plasma, Teguh menyarankan untuk menghubungi PMI dengan membawa atau mengirimkan Surat Permintaan Plasma Konvalesen dari rumah sakit. Jika PMI memiliki stok, maka plasma konvalesen akan segera dikirimkan.
Namun apabila stok kosong dan terpaksa mencari kandidat pendonor sendiri, dianjurkan untuk mencari lebih dari satu kandidat untuk dibawa ke PMI. Pada kondisi ini, kata Teguh, ExCov menjalankan peran dengan mencarikan kandidat.
Setelah mengurus proses administrasi, baru dijalankan proses screening bagi kandidat pendonor. Jika pendonor dinyatakan lolos, maka akan dilakukan proses pengambilan plasma konvalesen.
Teguh pun menutup kisah dengan mengingatkan masyarakat untuk sungguh-sungguh menjaga kesehatan dan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai, termasuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
(rea)