Jenazah Teroris MIT Poso Membusuk, Polisi Sulit Identifikasi

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jul 2021 01:00 WIB
Ilustrasi. (Antara Foto/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim DVI dan Inafis Polda Sulawesi Tengah kesulitan mengidentifikasi dua jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang ditembak mati aparat pada Minggu (11/7) karena sudah membusuk.

"(Tim) sudah berupaya maksimal untuk mengetahui identitas kedua jenazah. Karena kondisi jenazah sudah membusuk, sehingga sulit dikenali," kata Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono, kepada wartawan, Rabu (14/7).

Kedua jenazah itu telah dievakuasi pada hari keempat operasi pengangkatan. Jenazah masuk ke jurang kedalaman 50 meter di Pegunungan Tokasa, Desa Tanalanto, Parigi Selatan, Parimo, Sulawesi Tengah.

Bronto mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mengambil sidik jari sebagai pembuktian dalam proses investigasi.

Namun, kata dia, masih diperlukan bukti pendukung berupa hasil tes DNA dari pihak keluarga untuk mengidentifikasi jenazah tersebut.

"Sehingga diharapkan adanya kooperatif dari keluarga kedua jenazah untuk segera bisa diambil sampel DNA-nya untuk mempercepat Identifikasi," ucapnya.

Menurut Bronto, jenazah akan segera dimakamkan secara syariat Islam dengan menggunakan identitas sebagai Mr X karena jasad belum teridentifikasi.

Proses evakuasi jenazah ini sendiri terbilang cukup sulit. Pasukan TNI di lapangan mengubah rencana evakuasi yang semula melalui udara menjadi menggunakan rakit untuk menyusuri sungai.

Koopsgabsus TNI menurunkan dua Tim Tricakti dan 1 Tim Chandraca, sejak Minggu (11/7) untuk melakukan evakuasi dua jenazah ini.

Berdasarkan informasi di lapangan hari pertama, tim evakuasi hanya dapat bergerak sekitar 600 meter dari TKP menuju titik penjemputan landing zone darurat yang telah disiapkan.

Pada hari kedua, upaya evakuasi pun kembali dilanjutkan setelah sempat terkendala cuaca hujan deras dan tidak ada jalan sehingga harus merintis rute baru keluar TKP.

Kemudian di hari ketiga, tim evakuasi hampir berhasil mengangkat jenazah menggunakan Heli Caracal TNI AU, tapi karena medan sempit serta hutan begitu lebat menyulitkan manuver heli untuk hover dengan aman.

(mjo/has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK