"Kami mungkin butuh asupan makanan yang sehat seperti sayuran dan buah-buahan melihat susahnya warga untuk keluar belanja, karena sebagian yang punya warung juga terpapar. Kami sebagai pemerintah kampung juga sebagian terpapar, jadi sangat lumpuh," jelasnya.
Tak hanya logistik yang kurang, akses fasilitas kesehatan di Merabu juga sangat minim. Tak ada rumah sakit yang jaraknya hanya 20 kilometer. Rumah sakit terdekat justru berjarak 173 kilomter dari desa.
"Jadi kalau ada yang sudah sangat parah itu memang susah dibawa. Jaraknya jauh dan jalanan juga cukup sulit," kata dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun bercerita awal mula Covid-19 masuk ke kampungnya. Diduga, virus ini bisa masuk setelah terbawa warga yang sempat berkunjung ke Kutai Timur. Sebab setelah itu banyak warga yang sakit dengan gejala persis Covid-19.
"Dan benar saja, inisiatif dites Covid-19. Beberapa sudah positif," kata dia.
Bahkan yang terpapar tak hanya warga, satgas dan petugas kesehatan puskesmas pun banyak yang terpapar Covid-19. Beruntungnya kata dia, warga Merabu tergolong mudah diberi tahu.
"Mereka percaya Covid-19, mau diobati. Bersedia isolasi. Ada untungnya juga memang," kata dia.
Franly sempat berpikir warganya bisa saja tak sebanyak ini yang terpapar Covid-19 hingga Kepala Desanya harus meninggal jika vaksin dosis kedua tak batal diberikan.
Mestinya pada 30 Juni kemarin, sebanyak 20 warga yang sudah menerima vaksin dosis pertama pada 3 Juni lalu diberi dosis kedua. Hanya saja hal itu batal dilakukan dengan alasan stok vaksin di kabupaten habis.
"Jadwal vaksin ke dua tertunda. Jatah Kabupaten katanya habis," jelasnya.
Hingga saat ini, Franly belum menerima kejelasan kapan vaksinasi kedua ini bisa digelar. Apalagi sebenarnya masih banyak warganya yang juga belum diberi vaksin dosis pertama.
"Belum ada. Sampai sekarang belum ada kejelasan," kata dia.
CNNIndonesia.com telah menghubungi Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, terkait kondisi di Desa Merabu dan desa-desa serupa lainnya serta vaksinasi yang tertunda. Namun pesan singkat dan telpon tak dijawab oleh Isran.
(tst/end)