Positif Covid Jelang Lahiran, Warga Lampung Sulit Dapat RS

CNN Indonesia
Senin, 19 Jul 2021 13:54 WIB
Ilustrasi pasien mendapat perawatan di rumah sakit (iStock/CarmenMurillo)
Lampung, CNN Indonesia --

Pengalaman pilu dirasakan warga Dusun Rancasadang, Desa Banjarsuri, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, Martini (35). Sudah harus mendapat pelayanan medis jelang kelahiran, namun sulit mendapat rumah sakit lantaran penuh.

Dia juga dinyatakan positif virus corona (Covid-19) usai tes antigen. Diduga tertular dari sang suami, Slamet (40).

Informasi yang diterima CNNIndonesia.com, mulanya Martini dinyatakan positif berdasarkan tes antigen di salah satu klinik di Sidomulyo. Dia bersama keluarga lalu mendatangi rumah sakit swasta ternama di Kalianda, Lampung Selatan pada Jumat lalu (16/7).

Bermaksud hendak melahirkan di sana, Martini justru ditolak karena rumah sakit tersebut penuh. Dia kemudian dirujuk ke RSUD Bob Bazar, Kalianda. Sesampainya di sana, Martini kembali ditolak pihak rumah sakit dengan alasan ruangan telah penuh.

Martini sempat dibawa keluarganya ke Bandarlampung. Akan tetapi, dia kunjung tak mendapat pelayanan medis. Sedikitnya empat rumah sakit di Bandarlampung tidak bisa memberikan pelayanan kepadanya.

Martini dan keluarga lalu menuju Rumah Sakit Airan Raya di Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan. Setibanya di Rumah Sakit tersebut, Martini tidak langsung mendapat perawatan medis.

Martini hanya bisa pasrah menunggu keajaiban dan bertahan selama 9 jam di dalam mobil dengan air ketuban yang sudah pecah di area parkiran Rumah Sakit Airan Raya.

Seorang bidan bernama Nia mengetahui hal itu. Diketahui, Nia merupakan bidan yang selama ini menjadi tempat konsultasi Marini mengenai kandungan.

Ketika tahu Martini sudah pecah ketuban, Nia langsung berkoordinasi dengan Ketua kelompok bidan Lampung Selatan lalu diteruskan ke pihak Dinas kesehatan (Dinkes) Lampung Selatan.

"Setelah berkoordinasi, Alhamdulilah pasien Ibu Martini ini akhirnya mendapatkan perawatan medis di RS Airan Raya," kata Nia.

Hingga saat ini, Martini telah mendapat pelayanan medis di RS Airan Raya dan belum melahirkan. Nia mengatakan kondisi Martini dalam keadaan baik meski sebelumnya sempat kelelahan mencari rumah sakit yang bisa memberikan pelayanan.

"Minggu pagi kemarin, Ibu Martini sempat menghubungi saya melalui ponselnya mengabarkan sudah ditangani oleh dokter, kondisinya sehat dan baik-baik saja meski belum melahirkan. Hasil dari USG, kondisi bayinya juga sehat dan masih dalam perawatan di ruang isolasi Covid-19 RS Airan Raya," ujar Nia.

Pejabat sementara (Pjs) Kepala desa (Kades) Banjarsuri, Juliansyah saat dikonfirmasi CNN Indonesia.com membenarkan kisah pilu yang dialami oleh salah satu warganya bernama Martini.

"Ya benar, malam Sabtu kemarin saya dapat informasi itu. Pihak keluarga dari Martini ini mengabarkan, katanya ditolak beberapa Rumah Sakit baik itu di Kalianda, Lampung Selatan dan di Kota Bandarlampung karena ruangan penuh," kata dia.

(zai/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK