Solo Dapat 200 Tabung Oksigen Singapura, Birokrasi Dikeluhkan

CNN Indonesia
Senin, 19 Jul 2021 16:16 WIB
Satgas Covid-19 Solo sempat mempermasalahkan birokrasi terkait penerimaan bantuan tabung oksigen dari Singapura.
Dinkes Solo mengambil bantuan 200 tabung oksigen dari SIngapura di Terminal Logistik Bandara Adi Soemarmo, Senin (19/7). (Foto: Arsip foto. KPPBC Tipe Madya Pabean B Surakarta)
Solo, CNN Indonesia --

Satgas Covid-19 Solo, Jawa Tengah, sempat mempermasalahkan birokrasi terkait bantuan 200 tabung oksigen dari Singapura karena mesti melalui koordinasi lintas lembaga. 

Meski demikian, pada akhirnya bantuan itu diambil pihak Dinas Kesehatan Solo di Terminal Logistik Bandara Adi Soemarmo, Senin (19/7), untuk kemudian didistribusikan ke rumah sakit rujukan Covid-19 di Solo.

Ketua Pelaksana Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Solo Ahyani mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyebut tabung-tabung yang tiba di Solo, Sabtu (17/7), itu sempat belum bisa diambil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru diurus Dinkes. Ya sayang sebenarnya. Tapi kami harus mengikuti aturan," katanya, saat jumpa pers virtual, Minggu (18/7) sore.

"Pak Wali Kota [Gibran Rakabuming] akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, BNPB, Kementerian Luar Negeri, dan Bea Cukai," imbuh dia.

Oksigen itu sendiri dikirim dengan pesawat sewaan dengan nomor penerbangan B-737-300/400F yang memuat kargo seberat 14,175 ton untuk Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Ia menjelaskan Bea Cukai tidak bisa meloloskan begitu saja bantuan oksigen dari Singapura tersebut. Pasalnya, setiap bantuan dari luar negeri harus mendapat persetujuan dari sejumlah kementerian dan lembaga di tingkat nasional.

"Dalam kondisi darurat seperti ini ya kami inginnya segera bisa digunakan. Tapi Bea Cukai tidak bisa melepas itu kalau belum ada izin dari kementerian terkait," katanya.

"Mestinya bisa langsung diambil, karena dengan kondisi kebencanaan tentunya tidak akan serumit ini," sambung pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo itu.

Keesokan harinya, Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi KPP Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Surakarta, Aries Baroto, mengatakan pihaknya sudah memberi izin pengeluaran 200 tabung oksigen itu.

Hal itu sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.02/2021 tentang Pemberian Fasilitas Kepabeanan dan Cukai serta Perpajakan atas Impor Barang untuk Penanganan Covid-19.

Berdasarkan aturan tersebut, tabung oksigen termasuk barang bebas bea masuk dan pajak dalam rangka impor (PDRI).

"Dengan dukungan dan koordinasi dari semua pihak yang berwenang, semoga barang hibah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang sedang menderita Covid-19," kata Aries melalui siaran persnya.

Usai mendapat izin, Kepala Dinas Kesehatan Solo Siti Wahyuningsih menjemput tabung-tabung itu di bandara, Senin (19/7).

"Hari ini kami mengambil bantuan oksigen dari Shopee untuk Pemkot Solo yang akan diperuntukkan rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Solo," kata dia, Senin (19/7).

Ning, sapaan akrabnya, mengatakan bantuan tabung oksigen tersebut memang tidak akan lama memenuhi kebutuhan oksigen Kota Solo yang mencapai 58 ton per hari.

Infografis Cara Melakukan Proning, Atasi Sesak Napas Pasien Covid-19Infografis Proning. (Foto: CNNIndonesia/Basith Subastian)

Setidaknya, aku dia, tambahan 200 tabung oksigen itu dapat menambah kapasitas cadangan oksigen. "Dengan tabung ini berarti banyak oksigen yang bisa kita stok," katanya.

Menurut rencana, 200 tabung oksigen tersebut akan dibagikan untuk 15 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Solo, dengan sebagian besarnya akan dialokasikan untuk dua rumah sakit milik Pemkot Solo, yaitu RSUD Ngipang dan RSUD Bung Karno.

Sementara, 13 rumah sakit lainnya akan mendapat jatah proporsional sesuai kapasitas ruang isolasi yang dioperasikan.

(syd/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER